Bimata

Alkes Masih Impor, Pemerintah Diminta Utamakan Produk Dalam Negeri

BIMATA.ID, Jakarta- Alat kesehatan (Alkes) yang digunakan di berbagai fasilitas kesehatan (faskes) di tanah air ternyata masih dibanjiri produk-produk impor. Padahal Presiden Joko Widodo sudah mengimbau untuk lebih mengutamakan produk dalam negeri.

Untuk itu, praktisi ekonomi dan pengamat kesehatan, Ilyas Indra, mendorong agar pemerintah mengutamakan produk-produk kesehatan dalam negeri. Mengingat sudah ada program pemerintah dalam rangka ketersediaan produk alat kesehatan dalam negeri.

Dikatakan Ilyas, hal tersebut seiring dengan perkembangan pembangunan Rumah Sakit (RS), baik itu milik pemerintah maupun swasta. Di mana dengan peningkatan jumlah RS itu sudah barang tentu kebutuhan alat kesehatan akan meningkat.

“Imbauan Presiden agar pihak rumah sakit lebih mengutamakan produk dalam negeri sudah tepat. Hal ini salah satunya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah wabah pandemi yang melanda sejumlah negara,” kata Ilyas dalam keterangannya, Rabu (20/07/2022).

Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) ini juga berharap agar pelaku usaha terus meningkatkan kualitas produksi alat kesehatan dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk impor.

“Sebab untuk memproduksi alat kesehatan tentu dibutuhkan sebuah teknologi yang tinggi yang selama ini lebih banyak dikuasai oleh alat kesehatan produsen asing. Namun kami yakin bahwa produk dalam negeri tidak kalah saing dengan alkes produk impor,” ujarnya.

Ilyas berharap pemerintah berperan aktif dalam menjembatani industri alat kesehatan produk impor untuk berkolaborasi dengan industri dalam negeri, guna memproduksi dan mengembangkan alat kesehatan di Indonesia.

“Pemerintah dapat mendorong penggunaan wajib alat kesehatan nasional seperti yang dilakukan oleh Malaysia, Korea, China, dan India. KNPI juga siap bersinergi dengan stakeholder guna mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Terutama dalam proses ketersediaan alat kesehatan dalam negeri,” jelasnya.

 

(ZBP)

Exit mobile version