BIMATA.ID, DI Yogyakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia (RI), Erick Thohir bertemu dengan pimpinan Muhammadiyah di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, DI Yogyakarta, Rabu, 22 Juni 2022.
Pertemuan yang berlangsung sejak 11.45 hingga 12.15 WIB itu disebut tidak membahas isu politik 2024.
“Kita tidak bicara hal-hal yang bersifat 2024, jujur, kami memang hanya ngobrol-ngobrol soal tentang Buya (Buya Syafii Maarif eks Ketum PP Muhammadiyah), dan juga ada peninggalan Buya untuk melanjutkan pembangunan Madrasah Mualimin dan sebagainya,” ucap Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, usai pertemuan dengan Erick Thohir.
Haedar juga menyampaikan ucapan terima kasih bahwa, para tokoh bangsa, pemerintahan, maupun di luar pemerintahan sampai hari ini menaruh perhatian dan takziah untuk Buya Syafii Maarif.
“Beberapa minggu yang lalu ada sahabat kami Said Aqil Siroj (eks Ketum PBNU) yang ziarah ke makam. Jadi, semuanya membicarakan tentang bagaimana kita menyerap pikiran-pikiran Buya,” tandasnya.
Pikiran Buya yang menjadi pembahasan adalah bagaimana melanjutkan perjuangan Buya Syafii dalam merawat Indonesia.
“Termasuk, bagi kami yang masih melanjutkan perjuangan ini agar bisa merawat ke-Indonesiaan, ke-Islaman yang inklusif dan membangun Indonesia ini menjadi lebih baik,” ungkap Haedar.
Sementara, Erick Thohir sendiri enggan memberikan keterangan pers kepada wartawan yang telah menunggu di lobi Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta. Ia langsung menuju mobil dan melanjutkan kegiatannya.
[MBN]
