Jadi Pembicara Seminar di Unhas, Danny Pomanto Beber Perjalanan Panjang Nahkodai Makassar
BIMATA.ID, Makassar – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto membeberkan perjalan politiknya dalam seminar yang digelar di gedung IPTEKS Unhas, Kamis (9/6/2022)
Seminar ini mengangkat tema Stabilisasi Politik Jelang Pemilu Serentak dihadiri Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Ketua KPU Makassar Farid Wajdi, civitas academica Unhas dan peserta seminar.
Danny mengatakan, kemenangan kotak kosong di Pilwalkot Makassar 2018 adalah sejarah politik dunia.
“Kemenangan kotak kosong 2018 lalu menjadi sorotan tajam karena menjadi sejarah di dunia politik. Perlawanan dari berbagai lini terus hadir mewarnai perjalanan saya hingga kembali dipercaya menakhodai Makassar,” kata Danny.
Danny mengatakan, ia sudah bertarung di pilkada selama empat kali. Catatan ini belum pernah dilalui kontestan politik lainnya.
Keikutsertaan dalam kontestasi politik yang dimaksud Danny di antaranya adalah ketika ia pertama kali maju di Pilwalkot Makassar 2013.
Danny yang didampingi Syamsu Rizal sebagai calon wakil wali kota saat itu sukses memenangkan pilwalkot.
Kemudian, pada 2018, Danny kembali bertarung di pilwalkot berstatus petahana. Saat itu, ia didampingi Indira Mulyasari.
Pasangan yang mengusung tagline DIAmi ini maju ke gelanggang pilwalkot di jalur independen, plus dukungan Demokrat Makassar.
Namun saat itu, duet Danny-Indira terdepak dari arena pilwalkot. Pasangan ini didiskualifikasi KPU karena digugat pasangan Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi.
Pilwalkot Makassar akhinya hanya diikuti satu paslon, yakni Munafri Arifuddin-Rachamatica Dewi yang memborong partai.
Sayangnya, kendati di atas angin, duet bos PSM Makassar dan wakil ketua DPRD Sulsel itu gagal memenangkan pilwalkot tanpa lawan. Kotak kosong justru mendominasi suara pemilih.
Atas kekalahan Munafri-Rachmatika, Makassar tak dipimpin pejabat defenitif. Kemendagri menunjuk penjabat wali kota sementara.
Pilkada serentak 2020 kembali digelar. Makassar salah satunya. Mencari pemimpin defenitif.
Danny kembali bertarung. Politisi berlatar belakang arsitek tersebut kali ini menggandeng Fatmawati Rusdi, istri Ketua Nasdem Sulsel Rusdi Masse.
Pilwakot Makassar 2020 ini ramai kontestan, yakni empat paslon. Mereka adalah Danny-Fatma yang diusung Gerindra-Nasdem, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando diusung Demokrat, PPP dan Perindo.
Kemudian, Syamsu Rizal-Fadli Ananda yang diusung PDIP, Hanura dan PKB serta Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Nurdin Halid yang didukung Golkar, PKS serta PAN.
Pilwalkot Makassar 2020 akhirnya dimenangkan duet Danny-Fatma dengan perolehan 218.908 suara atau 41,3 persen.
“Jadi saya ini empat kali ikut pemilu dan Alhamdulillah selalu didukung rakyat banyak. Satu-satunya kontestan yang paling banyak ikut pemilu.”
“Tapi inilah kisah yang ditakdirkan untuk saya agar kembali dapat memimpin Makassar hingga saat ini,” ujarnya.
Terkait stabilisasi politik jelang pemilu serentak, Danny meminta penyelenggara, pelaku politik juga masyarakat agar dapat menggunakan hak politiknya dengan baik sehingga keamanan dapat diwujudkan bersama.
“Butuh korelasi, butuh sinergitas, butuh komitmen untuk menjaga stabilisasi politik. Semuanya harus berjalan bersama demi menciptakan keamanan sehingga pertarungan politik bisa menghasilkan pemimpin yang amanah.”
“Perbedaan pilihan itu wajar. Olehnya itu pendidikan politik dasar sangat penting,” pungkas Danny.
[HW]