BKD Sulsel Pastikan Tak Ada Rekrutmen CPNS Tahun Ini
BIMATA.ID, Makassar – Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Imran Jausi memastikan, tak ada rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2022.
Hal ini berdasarkan keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
Imran mengatakan, tahun ini pemerintah fokus pada pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Memang disampaikan dari awal oleh MenPANRB, kita tidak menerima lagi formasi PNS. Jadi ASN yang diterima itu hanya untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)”, kata Imran.
Imran mengatakan, bahwa pemprov telah menyusun formasi non-guru pada 2022 melalui e-Formasi yang merupakan produk aplikasi KemenPANRB.
“Kita sudah masukkan beberapa jenis kualifikasi untuk PPPK di luar guru. Pertanyaannya, kenapa guru tidak ada, karena memang dari sekitar 9 ribuan yang kemarin itu, baru terisi dari formasi tahap I sekitar 1.669,” katanya.
“Pada tahap II yang sementara berproses ini sekitar 1.750. Jadi kita masih memiliki kurang lebih 4.000-an formasi lagi yang saya kira harus dimanfaatkan oleh para guru-guru kita (tahap III), karena memang kebutuhan guru kita besar,” lanjutnya.
Seiring berjalannya waktu, kata Imran, ada beberapa formasi non-guru yang ternyata dibutuhkan oleh Pemprov Sulsel, khususnya dalam lingkup pertanian.
“Untuk Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) itu, Alhamdulillah, bapak gubernur sudah menyetujui untuk menambah formasi kurang lebih 69 orang. Itu juga kita telah menyurat secara resmi ke MenPANRB untuk kita masukkan,” katanya.
Imran menjelaskan, KemenPANRB saat ini telah membuka jadwal penginputan kembali e-Formasi untuk setiap provinsi di seluruh Indonesia dengan jadwal yang berbeda-beda.
“Untuk Sulawesi Selatan sendiri kita kebagian tanggal 4 sampai 13 Juli. Artinya, kita harus manfaatkan waktu itu untuk menginput kalau ada perubahan formasi. Perubahan itu bisa berupa penambahan, pengurangan, ataupun penggantian. Setelah selesai itu akan ada jeda waktu 1 sampai 2 bulan baru muncul formasi, karena kan kita input semua formasi, tetapi belum tentu semuanya disetujui,” paparnya. (*)