BIMATA.ID, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dalam upaya percepatan penanganan sampah, Pemerintah bersama the Alliance to End Plastic Pollution (AEPW) meluncurkan program Bersih Indonesia dengan memilih Kabupaten Malang sebagai lokasi pilot project pertama.
Luhut mengungkapkan, di Indonesia sampah yang terkumpul tiap tahunnya sebanyak 68,5 juta ton. Sekitar 14 persen merupakan sampah plastik, Indonesia sendiri memiliki potensi bahan baku untuk dimanfaatkan oleh industri daur ulang plastik. Untuk itu pengelolaan sampah harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu ke hilir agar dapat mengoptimalkan penyelesaian masalah persampahan dengan mengedepankan prinsip ekonomi sirkular.
“Inisiatif program Bersih Indonesia yang didukung oleh AEPW beserta para mitranya diharapkan mampu meningkatkan akses manajemen pengelolaan sampah dan memfasilitasi pengembangan ekosistem daur ulang dari hulu ke hilir,” jelasnya, Jumat (20/05/2022).
Luhut menambahkan, pemerintah telah memiliki modalitas kebijakan mengenai target pengelolaan sampah. Sebesar 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah di darat, serta 70 persen penanganan sampah laut, yang semuanya ditargetkan untuk dicapai pada 2025.
Dirinya menilai, penyelesaian masalah penanganan sampah harus dilakukan melalui kolaborasi para pihak serta mengedepankan inovasi.
Untuk itu, pemerintah telah membentuk platform National Plastic Action Partnership (NPAP) yang mempertemukan pembuat kebijakan, para ahli, sektor bisnis, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil untuk bekerja sama mendukung pencapaian target nasional pengurangan sampah.
(ZBP)