BIMATA.ID, Jakarta – Faktor keselamatan di sektor transportasi harus terus ditingkatkan melalui pengawasan yang ketat terhadap sejumlah persyaratan perjalanan. Hal tersebut untuk mendorong peningkatkan disiplin masyarakat.
“Keselamatan transportasi harus menjadi perhatian kita bersama, mengingat transportasi banyak berkaitan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya,” ucap Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI), Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulis, Senin (23/05/2022).
Berdasarkan data kepolisian, sambung perempuan yang akrab disapa Rerie ini, 2.945 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi selama arus mudik Lebaran 2022. Kecelakaan itu terjadi di jalan tol dan non-tol.
Sementara, PT Jasa Raharja (Persero) mencatat selama mudik Lebaran 2022 periode 25 April hingga 2 Mei 2022, 441 orang meninggal karena kecelakaan. Kemudian 3.194 orang luka-luka.
“Sejumlah kecelakaan itu terjadi selain karena faktor kendaraan yang tidak layak juga terkait kelalaian manusia,” ungkapnya.
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengemukakan, sejumlah catatan mengenai keselamatan transportasi harus menjadi perhatian serius dari para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah. Dengan begitu, permasalahan tersebut bisa segera diatasi.
[MBN]