BIMATA.ID, Jakarta- Belakangan, timbul kekhawatikan harga sapi, domba, dan kambing akan menjadi mahal, muncul menjelang Idul Adha 1443 H/2022, akibat munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar Pemerintah lebih memperhatikan permasalahan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang telah bermunculan di sejumlah daerah.
Bila PMK tak segera dituntaskan, ia khawatir dapat berdampak terhadap rantai pasokan daging, terlebih saat menghadapi Idul Adha.
“Kami berharap Pemerintah serius menangani penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang telah menjangkiti di berbagai daerah, termasuk wilayah sentra hewan ternak. Kita juga harus bisa memastikan stok hewan ternak untuk keperluan kurban pada hari raya Idul Adha tahun ini aman walaupun PMK tengah merebak,” jelas Puan, Rabu, 18 Mei 2022.
Menurut dia, jika pengendalian PMK tak dilakukan dengan baik, peternak akan terpuruk dan pastinya akan mengganggu rantai pasok daging yang ujungnya berpengaruh kepada masyarakat.
Puan juga meminta Pemerintah memperhatikan kegelisahan peternak yang daerahnya belum ada penyebaran PKM. Ia mendorong Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melakukan antisipasi.
“Meskipun persentase kematian terhadap hewan ternak akibat PMK tidak terlalu tinggi, apabila tidak diatasi dengan optimal akan membuat harga ternak jatuh dan mempengaruhi pasokan daging,” kata Puan.
Meski begitu, ia meminta peternak untuk tidak khawatir berlebihan. Puan mengatakan, yang terpenting adalah selalu melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak.
“PMK ini bisa diobati. Segera isolasi ternak yang positif PMK dan obati. Jangan dipindahkan sampai benar-benar sembuh agar tidak menularkan ke ternak lainnya,” imbaunya.
“Dan terus berkoordinasi dengan dinas terkait agar penelusuran dapat segera dilakukan ke daerah-daerah sekitarnya,” tambah Puan.
Dalam kebijakan pembatasan lalu lintas serta karantina ketat terhadap ternak dalam upaya penghentian penyebaran PMK,
Pemerintah diingatkan untuk terus mendampingi para peternak. Puan khawatir pengetatan lalu lintas ternak berdampak panjang pada rantai pasok daging.
“Banyak peternak yang mengeluhkan ternaknya tak bisa dibongkar di beberapa wilayah yang merebak PMK. Ini harus jadi perhatian karena semakin lama hewan tertahan di kapal, akan berdampak pada kesehatan dan kualitasnya,” pungkasnya.
(ZBP)