BeritaPeristiwaRegionalUmum

Ahli Minta Pemerintah DKI Bertindak Atasi Permasalahan Air Bersih

BIMATA.ID, Jakarta- Ahli tata kota Nirwono Yoga mengatakan krisis air pada musim kemarau tidak akan terjadi di DKI Jakarta jika potensi air dikelola dengan baik.

“Jakarta tidak akan krisis air jika seluruh potensi air dikelola dengan baik, mulai air hujan ditampung di situ, danau, embung, dan waduk,” ujarnya, Rabu (11/05/2022).

Nirwono juga meminta pemerintah DKI Jakarta menjaga air sungai bersih bebas sampah dan limbah, air pantai dan muara sungai juga bersih. Sebab, kata dia, potensi air itu merupakan sumber air baku, dan melimpah.

Yoga menilai, sumur resapan tidak ada kaitan dengan krisis air. Yoga menyatakan Jakarta memiliki potensi sumber air yang melimpah. Hanya saja, kata dia, potensi sumber air itu tidak terkelola dengan baik.

“Banjir merupakan contoh mudah bagaimana potensi sumber air tidak terkelola dan tidak tertampung dengan baik, yang sebenarnya bisa menjadi cadangan air saat musim kemarau,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengimbau masyarakat untuk mewaspadai krisis air bersih saat musim kemarau. BPBD DKI Jakarta memetakan daerah yang berpotensi krisis air bersih pada musim kemarau.

Setidaknya, 15 kecamatan masuk daerah rawan kekeringan. Daerah rawan di Jakarta Pusat meliputi Kecamatan Menteng, Gambir, Kemayoran, dan Tanah Abang. Kemudian, Jakarta Utara meliputi Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan.

Untuk Jakarta Selatan mencakup Tebet, Pasar Minggu, dan Setiabudi. Sedangkan Jakarta Timur meliputi Kecamatan Makasar, Pulogadung, dan Cipayung.

Dalam mengantisipasi krisis air saat musim kemarau, BPBD DKI telah berkoordinasi dengan para Wali Kota dan Bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih. BPPD DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Perusahaan Daerah PAM Jaya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close