Regional

5 Remaja Peneror Busur di Gowa Dibekuk, Diduga Ada Putra Pejabat Dishub Takalar

BIMATA.ID, Gowa – 5 orang remaja diduga pelaku teror busur yang meresahkan warga di Kabupaten Gowa akhirnnya diringkus aparat kepolisian.

Aksi pengancaman di Desa Lempangang, Kecamatan Bajeng, beberapa waktu lalu terekam kamera pengintai atau CCTV.

5 orang remaja tersebut kini mendekam di Rutan Polsek Bajeng. Salah satu di antara 5 remaja tersebut diduga putra salah seorang pejabat teras Dinas Perhubungan Takalar.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolsek Bajeng AKP Alhabsi saat menggelar press release terkait penangkapan 5 remaja awal pekan ini.

“Setelah dilakukan penyelidikan, ke 5 orang remaja berhasil kita amankan di Dusun Tamalalang. Dan dari hasil interogasi terhadap ke lima remaja tersebut bahwa mereka ada sekitar 15 orang saat melakukan teror atau pengancaman kepada warga saat itu,” kata Alhabsi.

Alhabsi mengatakan, pihaknya maaih terus melakukan pengejaran terhadap sejumlah pelaku yang belum tertangkap, tetapi sudah teridentifisi.

Lima orang yang ditangkao masing masing berinisial MR (16) pembawa busur, B (16) pembawa busur, DA (15), PA (15) dan AF (17).

“Dari ke lima orang remaja tersebut yang diamankan mengaku masih ada 10 orang rekannya yang hingga kini kami masih kejar. Kasus ini terkait pembusuran yang rekaman CCTV-nya sempat viral,” katanya.

Alhabsi menjelaskan, bahwa saat dilakukan penangkapan, salah satu dari pelaku sempat ingin melontarkan anak panah ke arah anggota Polsek Bajeng.

“Benar, saat dilakukan pengejaran, salah satu dari ke 5 pelaku tersebut yakni inisial B ingin melontarkan anak panah busur ke arah anggota kami. Jadi para remaja ini adalah salah satu kelompok bernama KOMPAS yang artinya “Kelompok Pabusurka,” ungkapnya.

“Rata-rata pelaku yang diamankan ini masih di bawah umur. Dari lima pelaku satu di antaranya sudah dewasa dan empat pelaku lainnya masih di bawah umur,” lanjutnya.

Selain menangkap para pelaku, personel Polsek Bajeng turut menyita sejumlah barang bukti di antaranya, 7 buah anak panah busur dan 1 pelontar serta empat motor yang digunakan para pelaku saat melancarkan aksinya.

Alhabsi mengungkapkan bahwa motif pelaku melancarkan aksinya lantaran ingin dikenal sebagai kelompok pembuat onar.

Alhabsi menegaskan jika pihaknya akan lebih meningkatkan patroli dan pengamanan untuk mengantisipasi teror busur.

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada jika keluar malam dan meminta kepada seluruh orangtua agar tetap menjaga dan memperhatikan anaknya.

“Kami akan lebih meningkatkan patroli untuk mengantisipasi teror busur ini. Untuk pelaku aksi kejahatan jalanan kami tidak main main akan menindak tegas,” pungkasnya.

[HW]

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close