BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Syarif, mengajak anggota dewan lainnya untuk mengakhiri drama interpelasi Formula E.
Pernyataan itu menanggapi permintaan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar partai penolak interpelasi menghadiri rapat paripurna interpelasi Formula E.
“Saya ajak lagi sudahlah cukup. Drama ini berakhir lah, sudah,” kata Syarif, Kamis (21/04/2022).
Sebelumnya, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan PSI menggaungkan agar rapat paripurna interpelasi Formula E dilanjutkan. Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menunda rapat tersebut lantaran paripurna pertama pada 2021 tidak kuorum.
PSI meminta, tujuh fraksi yang menolak interpelasi menghadiri rapat paripurna. Tujuannya agar partai penolak (parpol) ini menyampaikan sikapnya dalam rapat paripurna, bukan dengan absen.
Tujuh fraksi itu adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)-Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Syarif memastikan, sikap Partai Gerindra tetap sama, yakni tidak menghadiri interpelasi. Pasalnya, dunia politik tidak dapat diukur dengan pendekatan legalistik formalistik seperti yang diminta PSI.
“Saya tidak paham jalan pikirannya (PSI). Udah lama masalah ini dibahas, mengulang lagi,” tandas Sekretaris Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta ini.
Diketahui, Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, berencana menggelar rapat Badan Musyawarah (Bamus) setelah Lebaran untuk memulai kembali interpelasi Formula E.
Politikus PDIP ini mengemukakan, interpelasi kemungkinan akan dibahas di rapat Bamus setelah 9 Mei 2022.
“Kalau sekarang kan mepet waktunya. Tetapi itu kan saya skors pada waktu itu, makanya nanti saya okein lagi bisa langsung jalan,” ujar Prasetyo, Senin (18/04/2022).
[MBN]