Regional

Proyek Kereta Api Terkendala Lahan, Danny Usul Sistem Elevated

BIMATA.ID, Makassar – Pembangunan rel kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan terkendala pembebasan lahan. Empat pemilik lahan masih menolak memberikan tanahnya.

Empat bidang lahan tersebut terletak di Kelurahan Bira dan Kelurahan Sudiang. Total lahan di empat titik tersebut dengan rincian, 7,33 hektare di Kelurahan Bira.

Kemudian, di Kelurahan Sudiang masing-masing 3.911 m2, 3.100 m2, dan 359 m2.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, warga tersebut tidak menolak, tetapi masih keberatan.

Danny mengusul, pembangunan kereta api dibangun dengan pendekatan konstruksi elevated atau melayang, sehingga tak lagi butuh pembebasan lahan.

Untuk itu, Danny mengatakan, akan segera bertemu dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas lebih lanjut rencana elevated kereta api tersebut.

Danny mempersiapkan desainnya lebih dulu sebelum menghadap ke kementerian.

“Kemudian sekalian juga kepala balai meminta pemerintah kota langsung desain dia punya LRT masuk kota. Senin selesai desain. Saya coba cari momen menghadap ke pak menteri,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Perkeretapian Wilayah Sulawesi Selatan Andi Amanna Gappa mengatakan, usulan dari Pemkot Makassar tetap harus diputuskan di tingkat pemerintah pusat.

Pihaknya khawatir, pendekatan tersebut bakal menyulitkan sisi pembangunan di Kota Makassar.

“Masalahnya bukan pada penentuan lokasi, melainkan pada konstruksinya,” katanya.

(HW)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close