BIMATA.ID, Jakarta- Meningkatnya harga minyak dunia sangat berpengaruh terhadap harga bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. Naiknya harga minyak dunia ini tentu akan mengganggu belanja negara, terutama dalam subsidi energi.
Meski kenaikan harga minyak tersebut berdampak positif kepada penerimaan negara, akan tetapi, juga berdampak buruk bagi belanja energi pemerintah.
“Di saat yang bersamaan kita harus antisipasi kenaikan belanja, karena tanpa adanya penyesuaian harga kita harus membayar lebih dari kenaikan subsidi,” ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata pada Konferensi pers APBN KITA, Selasa (28/03/2022).
Dalam pemulihan ini, terlihat mobilitas masyarakat sudah mulai meningkat, yang artinya penggunaan BBM akan semakin meningkat dibandingkan dua tahun terakhir.
Menurutnya, pemerintah akan terus mencermati dampak dari kenaikan harga minyak global, dengan memperhatikan stabilitas perekonomian, memperhatikan ketersediaan supply dan bahan pokok energi di masyarakat, serta memastikan harga-harganya terjangkau oleh masyarakat.
“Jika penyesuaian harga menjadi pilihan nantinya, tentu pilihan memberikan tambahan bansos, dan perlindungan sosial nantinya bisa menjadi alternatif untuk keseimbangan daya beli masyarakat dan memastikan tetap terjangkau kebutuhan energinya,” ungkapnya.
Namun, jika pemerintah akan tetap mempertahankan harga BBM, maka dampaknya adalah, pemerintah harus memberikan kompensasi pada badan usaha yang ditugaskan untuk mengadakan pengadaan energi tersebut.
(ZBP)