Tak Takut, Elon Musk Tantang Vladimir Putin Berduel
BIMATA.ID, Jakarta- Tampaknya, Elon Musk ingin meningkatkan dukungannya untuk Ukraina.
Setelah mengirim terminal untuk satelit Starlink ke Ukraina, pemilik SpaceX itu kini menantang duel Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dalam tweet pada Senin (14/3/2022), Musk menawarkan cara sederhana untuk mengakhiri invasi yang dilakukan Rusia sejak 24 Februari.
“Dengan ini saya menantang Vladimir Putin untuk pertempuran tunggal. Taruhannya adalah Ukraina. Apakah kamu setuju dengan pertarungan ini?” cuit Musk yang mengeja nama Putin dan Ukraina dalam bahasa Rusia, dikutip dari Space.com, Rabu (16/3/2022).
Dalam cuitan tersebut, Musk juga menandai akun resmi Presiden Rusia @KremlinRussia_E.
Belum ada tanggapan dari akun tersebut, tetapi cuitan Musk mendapat atensi dari Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos.
Rogozin mencuitkan bagian puisi dari penyair Rusia terkenal Alexander Pushkin yang berjudul “The Tale of the Pope and his Worker Balda”.
“Kamu, iblis kecil, masih muda/Bersaing denganku lemah/Itu hanya akan membuang-buang waktu/Menyalip saudaraku dulu,” balas Rogozin.
Lebih lanjut, Musk menanggapinya dengan cuitan lain, ia mengunggah gambar yang kemungkinan besar telah diedit memperlihatkan Putin bertelanjang dada menaiki beruang dan gambar Musk bermain dengan penyembur api.
Musk terkenal kerap mencuitkan tweet jenaka, ejekan, atau bahkan sarkas seperti itu dan ia telah terlibat perdebatan dengan Rogozin sebelumnya.
Pada April 2014, ketika Rogozin menjadi wakil perdana menteri Rusia, dia mengatakan bahwa Amerika Serikat harus menggunakan trampolin untuk membawa astronot mereka ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Rogozin mengaku kesal dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat setelah invasi Rusia pada 2014.
Beberapa dari sanksi tersebut menargetkan industri luar angkasa Rusia dan beberapa individu yang ditargetkan, termasuk Rogozin sendiri.
Komentarnya mengenai trampolin merujuk pada fakta bahwa Amerika Serikat, pada saat itu, sepenuhnya bergantung pada kendaraan Soyuz Rusia untuk mengirim misi awak ke dan dari orbit Bumi.
Namun, ketergantungan itu berakhir pada Mei 2020 ketika SpaceX berhasil mengirim dua astronot NASA ke ISS dalam misi uji coba yang disebut Demo-2.
Tak lama setelah peluncuran sukses tersebut, Musk kembali mengejek Rogozin dengan mengatakan bahwa trampolin Amerika Serikat berfungsi.