BeritaEkonomiHukumNasionalSains & TekUmum

Pemerintah Diminta Perkuat Literasi Keuangan Digital

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta pemerintah serius memperhatikan pentingnya untuk memperkuat literasi keuangan digital. Program-program sosialisasi mengenai keuangan digital harus makin digalakkan untuk menghindari praktik-praktik penipuan, khususnya penipuan berkedok investasi.

“Pemerintah harus secara masif memfasilitasi literasi keuangan digital, terlebih kepada anak-anak muda yang sedang gandrung dengan aset digital, mata uang digital, kripto dan sebagainya,” ujarnya, Senin (07/03/2022).

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini menilai budaya keuangan digital yang sedang marak banyak dimanfaatkan pelaku kejahatan. Sebab, kini bisnis digital bukan lagi menjadi peluang usaha tapi sedikit banyak telah menjadi gaya hidup kelompok-kelompok tertentu.

“Literasi penting untuk mencegah terjadinya berbagai kasus penipuan berkedok investasi, terlebih dengan melibatkan sejumlah publik figur sebagai influencer,” katanya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, indeks literasi keuangan di Indonesia ada sebesar 38,03%. Dengan survei itu artinya baru sekitar 108 juta dari 285 juta penduduk Indonesia yang melek keuangan.

Namun, hal tersebut belum dapat dipastikan apakah 108 juta orang yang sudah melek keuangan itu juga telah melek digital. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan lebih banyak menyediakan berbagai sarana literasi keuangan digital mengingat kini teknologi digital sudah melingkupi banyak aspek kehidupan.

“Literasi digital sangat penting sebagai langkah pencegahan mengingat penipuan digital kerap sulit diungkap dan ditindak master mind-nya, karena melibatkan para pelaku lintas negara tanpa menggunakan identitas asli,” kata Puan.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close