BIMATA.ID, Jakarta – Jaringan Aktivis Indonesia tak puas usai menggelar demo di dua tempat berbeda. Hal ini lantaran tuntutan mereka terkait kasus dugaan pertambangan batubara ilegal yang dikendalikan sosok ‘Ratu Koridor’ masih belum tertuntaskan.
Ketua Umum Jaringan Aktivis Indonesia, Donny Manurung mengungkapkan, pihaknya akan mendatangi Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menuntut agar kasus tersebut dapat segera diselesaikan.
“Sampai detik ini kasus dugaan tambang batubara ilegal yang dimiliki wanita bernama Tan Paulin alias TP belum juga ada kejelasan. Jadi, kami berencana menggelar unjuk rasa untuk ketiga kalinya dengan jumlah massa yang jauh lebih besar dari sebelumnya,” ungkapnya, Jumat (04/03/2022).
Dirinya menilai, kasus pertambangan batubara ilegal telah memberikan dampak buruk yang cukup besar terhadap Pemerintah RI. Jika masalah itu tidak segera teratasi, maka jumlah kerugian pemasukan negara akan terus meningkat.
“Selain kerugian atas pemasukan negara, lingkungan yang ada juga ikut terdampak dari pertambangan ilegal batubara,” kata Donny.
Sebelumnya, Jaringan Aktivis Indonesia telah menggelar demo di dua tempat berbeda, yakni di depan Gedung DPR RI pada Rabu, 9 Februari 2022 dan di depan Gedung Kementerian ESDM RI pada Selasa, 15 Februari 2022.
Dalam demo tersebut, mereka menuntut DPR RI dan Pemerintah RI untuk segera mengusut tuntas kasus dugaan pertambangan batubara ilegal yang dikendalikan oleh Tan Paulin alias TP alias ‘Ratu Koridor’.
[MBN]