BeritaEkonomiHukumNasionalSains & TekUmum

Ekonom Minta Pemerintah Gerak Cepat Lacak Aliran Dana Investasi Bodong

BIMATA.ID, Jakarta- Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai pemerintah melalui kepolisian atau Satgas Waspada Investasi bisa bergerak lebih cepat ketika menemukan indikasi transaksi ilegal.

“Sebenarnya yang menjadi problem ini dari pengumpulan dana di masyarakat secara ilegal, awal mula masuknya dari situ dulu. Jadi pengumpulan dana ini harusnya bisa dilacak lebih cepat oleh kepolisian atau satgas waspada investasi lebih tepatnya,” ujarnya, Senin (07/03/2022).

Dirinya menilai, ketika ada aktivitas dari penyedia jasa tanpa legalitas atau izin dari OJK atau komoditas crypto yang tak terdaftar di Bappebti dapat diindikasikan terjadi pelanggaran.

“Tapi sudah mengumpulkan dana dari asyarkat udengan skema apapun itu ini dipastikan ada pelanggaran. Memang perlu diberi waktu, kalau memang serius untuk mengurus izinnya berarti harus ada waktu untuk bisa menjadi badan yang legal, tapi kalau tidak, inikan jelas investasi bodong,” ungkapnya.

Selanjutnya, terkait penggunaan uang dari dana yang dikumpulkan sebelumnya. Dengan asumsi seperti yang terjadi saat ini, telah ditemukan kasus atau bukti adanya penggunaan uang, Bhima menilai pemerintah perlu melakukan pengawasan lebih ketat.

Seperti yang sering terjadi sekarang, meski aplikasinya telah dinyatakan ilegal, namun sejumlah influencer masih mampu memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Imbasnya, masyarakat menjadi korban investasi bodong tersebut.

“Ini kan sudah ada miliaran, binomo ini kan kasus dimana aplikasinya memang sudah diblokir tapi memang influencer di media sosialnya tak dikontrol oleh pemerintah. Bebas untuk mendorong masyarakat masuk ke instrumen yang sebenarnya bukan investasi bodong lagi, sudah mirip perjudian,” jelasnya.

“Nah inikah harusnya ada semacam encegaha, bisa bekerja sama dengan kemenkominfo atau memanggil influencer atau tokoh publik yang bersangkutan untuk menjelaskan, kalau tidak bisa dijelaskan ya disuruh berhenti, kalau memang sebelum terlambat mengumpulkan puluhan miliaran rupiah ya ini harusnya ada pencegahan giu,” sambungnya.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close