BeritaNasional

Tingkatkan Peluang Usaha Budidaya Ikan Hias melalui Kontes Ikan Guppy

BIMATA.ID, Jakarta- Pandemi Covid-19 telah menekan berbagai sektor, namun demikian terdapat peluang usaha yang menjanjikan salah satunya dalam sektor kelautan dan perikanan, yakni budidaya ikan hias. Selain menarik, budidaya ikan hias dapat membantu melepas penat hingga meraup keuntungan besar.

Dalam rangka meningkatkan usaha produktif budidaya ikan hias, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal bekerja sama dengan Komunitas Tegal Guppy Team (TGT), menyelenggarakan Tegal Guppy Show II Tingkat Nasional, pada 13 Februari 2022, di Mall Ikan Komplek BPPP Tegal.

Melalui sambutannya, Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro, menerangkan bahwa budidaya ikan hias terutama guppy ini layak dijadikan komoditas primadona karena memiliki berbagai keunggulan seperti sistem budidaya yang tidak memerlukan lahan yang luas, nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan konsumsi, serta perputaran dana yang lebih cepat dalam usaha sehingga pelaku usaha dapat lebih cepat dalam pengembalian modal.

“Animo kegiatan ini cukup besar. Kontes ini tentunya bukan sekedar mengumpulkan berbagai strain guppy, tapi bagaimana menggaungkan edukasi kepada masyarakat luas untuk melihat peluang usaha di tengah pandemi ini. Tak hanya menarik, guppy juga menjadi komoditas yang diminati pasar nasional maupun global,” ucap Kusdiantoro.

Selain menggenjot dari sisi produksi, melalui kontes ini pihaknya berharap dapat menciptakan multiplier effect kepada BPPP Tegal, Komunitas Guppy hingga para penghobi maupun pembudidaya untuk dapat mengembangkan varian guppy yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain dapat meningkatkan pendapatan, strain yang beragam dapat mendongkrak nilai ekspor nasional.

Kusdiantoro juga mendorong agar kontes-kontes semacam ini dapat berlangsung secara berkelanjutan dengan memanfaatkan aset-aset yang dimiliki BRSDM. Salah satunya yakni Mall Ikan Tegal milik BPPP Tegal yang berfungsi untuk memfasilitasi pemasaran dan memberikan edukasi dalam rangka menjalankan fungsi pelatihan dan penyuluhan dalam menunjang peningkatan perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan.

“Sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU (Badan Layanan Umum), BPPP Tegal diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.

Dalam laporannya, Ketua Tegal Guppy Show II, Sofan Diansyah, menuturkan terdapat 506 ekor guppy yang dikonteskan, dengan peserta yang berasal dari 30 provinsi Indonesia. Kategori kelas yang dikonteskan yakni: Solid (Delta), Albino Solid (Delta), Tuxedo (Delta), Albino Tuxedo (Delta), Grass (Delta), Lace (Delta), Snake Skin/Cobra (Delta), Metal Head (Delta), Albino Patren (Delta), Mosaic (Delta), Halfmoon Open, Female Open, Swallow/Ribbon, AOT, Sword Tail, Endler, Juve Solid, Juve Pattern, Juve Tuxedo, Juve halfmoon, dan Big Tail Open.

Melalui kontes ini, pihaknya berharap dapat menjadi sarana atau wadah untuk menjalin hubungan silaturahmi antar penghobi ikan hias guppy; meningkatkan minat masyarakat umum di bidang ikan hias guppy, khususnya di Kota Tegal; memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pemilihan ikan kriteria kontes ikan hias guppy; serta meningkatkan kualitas ikan guppy di tingkat nasional.

Kepala BPPP Tegal Moch. Muchlisin menambahkan, pihaknya terus berupaya mendorong produksi perikanan ikan hias Indonesia guna memenuhi pasar ikan hias dunia dengan memfasilitasi para pembudidaya melalui kegiatan pelatihan dan penyuhan.

“Secara kontinu, kami terus menyelenggarakan pelatihan maupun webinar secara online maupun offline untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha budidaya mengenai teknik budidaya hingga model bisnis mulai dari pemula hingga profesional,” terangnya.

Melalui serangkaian penilaian, terpilih Tim Caer Pekalongan sebagai Pemenang Grand Champion Tegal Guppy Show II dan berhasil memboyong piala, sertifikat hingga uang pembinaan jutaan rupiah. Selamat!

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan komoditas ikan hias menjadi salah satu andalan Indonesia dalam menopang perekonomian masyarakat. Indonesia berpeluang merebut pangsa pasar ikan hias dunia. Data Trademap menunjukkan, sejak tahun 2016-2019, Indonesia berada di peringkat keempat sebagai eksportir ikan hias dunia setelah Jepang, Singapura dan Spanyol. Berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor ikan hias Indonesia pada periode Januari-Maret 2021 mencapai USD9,2 juta. Capaian ini menjadi yang paling besar dibanding 4 tahun terakhir pada periode yang sama.

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close