BIMATA.ID, Kendal- Sudah beberapa hari ini, petani di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah mengeluhkan mahalnya harga pupuk untuk kebutuhan pertanian mereka, harga bahan penting untuk kesuburan padi tersebut, naik hingga 100 persen dari harga biasanya. Sementara harga jual komoditas hasil panen mereka tidak beranjak naik.
Menurut Ketua Kelompok Tani Maju Makmur Patebon Kendal, Mujiono, tingginya harga pupuk terutama yang non subsidi sudah berlangsung dalam sebulan ini. Untuk pupuk non subsidi isi 50 kilo per sak masih di harga Rp90 ribu, tapi sekarang sudah mencapai Rp190 ribu.
“Sementara petani juga kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, sehingga mau tak mau harus membeli pupuk non subsidi. Baik pupuk ponska, NPK, urea, semua tidak terkendali,” katanya, Jumat (11/02/2022).
Petani berharap pemerintah bisa turun tangan untuk menjamin kestabilan harga pupuk dengan harga normal.
“Kita minta pemerintah agar subsidi pupuk ini diberi jatah lebih lagi dan harganya diturunkan,” ujarnya.
Selain itu, para petani juga meminta pemerintah bisa membuat kebijakan agar harga komoditas petani bisa bagus dan menguntungkan bagi petani.
“Dari tahun berapa itu sampai sekarang harga gabah di tingkat petani ya segitu-segitu saja. 400 ribu sekwintal dari sawah ke jalan. Kita berharap bisa 500 ribu lah sehingga petani bisa untung,” jelasnya.
(ZBP)