Pemerintah Akan Perjuangkan Empat Agenda Prioritas Pendidikan di G20
BIMATA.ID, Jakarta- Dalam Kelompok Kerja Pendidikan pada presidensi G20 2022, Pemerintah akan membahas empat agenda pendidikan prioritas.
Dalam hal ini, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Iwan Syahril menjelaskan, prioritas pertama adalah solidaritas dan kemitraan. Menurutnya agenda tersebut erat kaitannya dengan budaya gotong royong Indonesia.
“Kami ingin menggunakan kearifan budaya negara kami untuk membantu membayangkan kembali masa depan. Kami percaya satu-satunya cara untuk maju dan mengatasi masalah pendidikan global adalah dengan saling mendukung dan berkolaborasi,”jelas Iwan, Senin (14/02/2022).
Kedua, pendidikan berkualitas yang universal. Ia menjelaskan agenda pendidikan berkualitas yang universal berangkat dari tantangan mendorong pemerataan akses dan mutu pendidikan di semua jenjang, terutama bagi kelompok rentan pasca pemulihan covid-19.
Ketiga, pengembangan teknologi digital dalam pendidikan. Iwan menuturkan Kemendikbud Ristek ingin mempertajam diskusi dan solusi bagaimana teknologi digital dapat menjawab permasalahan akses, kualitas, dan keadilan sosial dalam pendidikan.
Keempat, masa depan pekerjaan pasca covid-19. Terkait agenda ini Kemendikbud Ristek meyakini kebutuhan dunia kerja pasca pandemi covid-19 berubah. Oleh karena itu, dunia harus memikirkan kembali bagaimana pendidikan dapat menjawab tantangan di masa depan.
Selain itu, Iwan mengatakan presidensi G20 Indonesia menjadi signifikan karena RI menggelar estafet kepemimpinan dalam forum kerja sama 19 negara dan Uni Eropa.
Kemudian, Kemendikbud Ristek mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan saling menguatkan untuk bersama-sama pulih pasca pandemi.
“Selama masa presidensi ini, Indonesia akan menunjukkan bagaimana budaya gotong royong dapat menginspirasi dunia untuk bersama-sama pulih dari pandemi, bergerak maju, dan membangun kembali dunia yang lebih baik,” ucapnya.
(ZBP)