Lindungi Siswa dari Covid-19, IDI Makassar Minta Pemkot Setop PTM
BIMATA.ID, Makassar – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar menyarankan pemerintah kota untuk menghentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Ini untuk mencegah penularan Covid-19 yang trennya kembali naik.
“Dengan menimbang dan memperhatikan panduan dari WHO, termasuk publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data Covid-19 di Indonesia yang cenderung terus meningkat, maka pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) alias daring sangat lebih aman,” kata Humas IDI Makassar dr Wachyudi Muchsin.
Wachyudi mengatakan, IDI merekomendasikan pembelajaran kembali ke sitem daring. Pasalnya, Covid-19 varian Omicron mulai menyebar di Sulsel.
“Pilihan yang lebih aman adalah anak belajar dari rumah, apalagi ada Covid-19 dengan varian baru Omicron,” ujarnya.
Wachyudi mengimbau orang tua agar memperhatikan kebutuhan anak, khususnya mendorong vaksinasi di seluruh tingkatan umur.
Wachyudi mengatakan sosialisasi tentang ciri atau gejala paparan Covid-19 bagi anak (siswa) dan guru sekolah tak kalah pentingnya. Tujuannya, agar dapat segera mengantisipasi dan tidak menyebarkan ke yang lain.
“Juga perlu mengevaluasi prokes PTM saat ini sudah efektif diterapkan atau belum. Selanjutnya, pendidikan disiplin hidup bersih sehat, penerapan protokol kesehatan dari rumah hingga ke sekolah diperketat,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu SMP di Kota Makassar menghentikan sementara PTM menyusul ditemukannya kasus Covid-19 pada guru dan siswanya.
Sekolah tersebut adalah SMP Negeri 8 Makassar di Jalan Batua Raya, Kecamatan Manggala. Kegiatan PTM 100 persen dihentikan sementara selama sepekan. Kendati demikian, pembelajaran masih tetap berlangsung secara daring.
“Langkah yang kami lakukan untuk sementara adalah lockdown sambil jalan tes swab secara keseluruhan di sekolah itu,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, Kamis (10/2/2022).
(HW)