BIMATA.ID, Jakarta- Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) menyebut Kementerian Perdagangan (Kemendag) seharusnya punya berbagai rencana cadangan mencegah kelangkaan dan naiknya harga kedelai di Indonesia.
Dalam hal ini, Eko pun menyikapi alasan Mendag, Muhammad Lutfi yang menyebut melonjaknya harga kedelai dipicu El Nina di kawasan Amerika Selatan dan kebutuhan pakan miliaran babi di China.
“Seharusnya sudah diprediksi jauh-jauh hari bahwa ternyata permintaan kedelai China meningkat drastis atau adanya La Nina,” ujarnya, Senin (21/02/2022).
Menurutnya, pemerintah melalui Kemendag bisa menggeser negara importir ketika memiliki rencana cadangan. Masih ada negara lain yang bisa memasok kebutuhan kedelai dalam negeri, seperti Brasil dan India.
“Informasi pasar ini seharusnya diberikan kepada importir, khususnya importir kedelai kecil untuk usaha tempe tahu skala UMKM, sehingga harga kedelai bisa tetap terjaga,” ucap Eko.
Sebelumnya, Muhammad Lutfi menyebut terdapat beberapa faktor yang membuat harga kedelai dunia melonjak, salah satunya terjadi La Nina yang sangat basah di Argentina dan Amerika Selatan.
Kondisi itu menyebabkan suplai kedelai menjadi sangat terbatas, sehingga harga menjadi naik. Selain itu, terdapat restrukturisasi dari peternakan binatang di China. Negara tirai bambu itu kini membuat kebijakan bahwa lima miliar babi diberi makan kedelai.
“Jadi, permintaannya sangat tinggi menyebabkan harga sangat tinggi. Nah, ini yang menyebabkan harga kedelai di Indonesia juga tinggi,” ujar Mendag, Kamis (17/02/2022).
(ZBP)