Berita

Elly Rachmat Yasin Minta Pemerintah Dapat Mengatasi Kenaikan Harga Kedelai

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Elly Rachmat Yasin mengatakan, pemerintah harus segera mungkin mengendalikan harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 menembus hingga Rp11.240/kilogram. Hal tersebut membuat para perajin tahu tempe mengalami kesulitan produksi.

“Kasihan para perajin tahu dan tempe kalau harga kedelai fluktuatif, apalagi melambung tinggi. Kenaikan harga kedelai ini membuat perajin tahu dan tempe sulit mendapatkan untung,” katanya, Senin (21/02/2022).

Pihaknya pun memberi solusi jangka panjang dengan meminta pemerintah mengurangi ketergantungan pada impor kedelai, Dengan adanya langkah sistematis guna meningkatkan produksi kedelai dalam negeri.

“Saatnya sekarang pemerintah mengurangi ketergantungan dengan impor kedelai dan meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Kalau masih tergantung dengan impor, Indonesia tidak bisa mengendalikan harga kedelai,” ucapnya.

Legislator dapil Jawa Barat V itu juga menilai, ketergantungan Indonesia terhadap impor kedelai masih tinggi. Diketahui, impor kedelai mencapai 80 persen lebih untuk kebutuhan nasional setiap tahunnya sehingga Indonesia menjadi sangat tergantung dengan negara pengekspor.

“Saat harga kedelai di negara pengekspor naik, begitu juga harga kedelai di dalam negeri, sehingga harga kedelai mengalami fluktuasi,” tungkasnya.(oz)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close