Bimata

Disubsidi Pemerintah, Kini Minyak Goreng Hilang Dari Rak Minimarket

BIMATA.ID, Depok- Setelah empat bulan harga minyak goreng melonjak tajam, kini minyak nabati tersebut sangat sulit ditemukan, terutama di rak-rak peritel modern. Masyarakat sangat sulit menemukan minyak goreng di minimarket, pasar swalayan, dan pasar modern lainnya.

Kalaupun ada, itu hanya tersedia minyak kelapa yang harganya tentu jauh lebih mahal. Sementara di warung ataupun pasar-pasar tradisional, stok minyak goreng masih bisa ditemui. Namun, oleh pedagang, harganya masih dibanderol di kisaran Rp 20.000 per liter, jauh dari harga minyak goreng murah yang diklam pemerintah dijual seharga Rp 14.000 per liter.

“Tidak ada sama sekali barangnya. Kosong semua sejak mulai ada minyak goreng murah (subsidi), ada paling minyak goreng yang mahal (minyak kelapa),” kata salah seorang pegawai minimarket Alfamart .

Setali tiga uang, minimarket Indomaret yang lokasinya berjarak 200 meter dari Alfamart juga sudah lama kehabisan stok minyak goreng sawit. Kelangkaan minyak goreng di peritel modern hampir terjadi merata di Tanah Air. Kondisi ini juga dialami salah satu ibu rumah tangga yang berada di Depok, Jawa Barat, Jumiati (43).

Ketika dia memasak, biasanya kerap mengganti dengan minyak goreng yang baru. Itu sebabnya, minyak goreng jadi kebutuhan pokok di dapurnya. Selama ini, Jum akrab disapa yang biasa bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) kerap membeli minyak goreng kemasan ukuran 2 liter. Dirinya mengungkapkan, mencari minyak goreng di Alfamart, Indomaret juga sulit. Ditambah lagi, pihak penjual di toko ritel modern membatasi pembelian hanya 1 liter kemasan, tak boleh lebih.

Namun, ia tak kehabisan akal. Jum terkadang menitip kepada saudara, tetangga, atau malah mencari toko ritel lainnya yang masih memiliki stok minyak goreng.

“Ada saudara suami mba, dia lagi ke Indomaret dekat Pelni (di Depok), ya aku nitip sekalian minta belikan minyak goreng. Pas itu dia lagi enggak beli minyak goreng sih. Bisa juga, mba ke Indomaret dekat rumah, terus jalan lagi ke arah agak jauhan dari Indomaret ke Alfamidi biar enggak ketahuan sudah beli minyak. Tapi kadang sampai sana, suka habis stoknya,” jelasnya.

Dulu sebelum harga minyak goreng naik, dirinya biasa merogoh kocek Rp 12.000 untuk membelinya. Sekarang, ia harus menyiapkan uang Rp 20.000.

Jum mengatakan, di warung, harga minyak goreng masih tinggi ketimbang di toko ritel modern.

 

(ZBP)

Exit mobile version