BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah sudah mengantisipasi potensi dan dampak penularan kasus Covid-19 usai pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah-sekolah. Saat ini, sejumlah daerah telah memulai PTM secara penuh di antaranya DKI Jakarta, meskipun berada di wilayah PPKM level 2.
“Saya kira pemerintah (pusat dan daerah) sudah mengantisipasi untuk tetap melakukan protokol kesehatan, kemudian juga vaksinasi,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu (05/01/2022).
Dia menjelaskan, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk warga sekolah yang belum divaksin, terutama di daerah-daerah yang masih rendah pencapaiannya. Sementara, untuk daerah yang vaksinasinya sudah memenuhi persyaratan, juga akan dimulai vaksinasi dosis ketiga (Booster) pada 12 Januari.
“Kita sudah akan memulai untuk pertengahan Januari itu booster untuk tahap ketiga. Itu saya kira di dalam negeri kita seperti itu. melalui upaya-upaya dan juga PeduliLindungi (diterapkan) sehingga mereka yang masuk di sekolah itu sudah memang steril,” ujarnya.
Selain itu, bukan hanya di sekolah tapi di berbagai tempat juga pemerintah mewajibkan penggunaan PeduliLindungi. Begitu juga skrining dan aturan karantina ketat diberlakukan bagi pelaku perjalanan internasional.
“Pemeriksaan yang ketat dan melakukan karantina, tanpa kecuali. tidak boleh ada lagi dispensasi-dispensasi. Ada indikasi-indikasi, masuk itu ke karantina,” ujarnya.
Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah berkembangnya penularan varian Omicron di Indonesia. Karena, penularan varian Omicron saat ini tidak hanya berasal dari luar negeri, tetapi sudah mulai ada transmisi lokal.
“Maka kita daerah-daerah sudah harus mulai mengantisipasi terjadinya penularan itu. Karena ini diindikasikan ada upaya, sudah ada transmisi lokal. Jadi kita melakukan antisipasi,” katanya.
(ZBP)