BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah mengklaim sudah menyiapkan mitigasi upaya penanganan COVID. Pemerintah pun sudah menyiapkan obat-obat yang digunakan untuk perawatan dengan mendorong vaksinasi booster di daerah kasus tinggi untuk menekan penyebaran COVID varian Omricon.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa sudah ada 1.600 orang terpapar omricon dengan pasien yang butuh oksigen sekitar 20 orang dan 2 orang meninggal. Pemerintah mengajak publik untuk tetap waspada, patuh Protokol kesehatan, penguatan surveilens hingga mendorong vaksinasi.
“Kami juga tekankan bawa karena paling banyak omicron akan terjadi di DKI Jakarta dan Jabodetabek dalam 2, 3 minggu ke depan kita akan mempercepat vaksinasi booster di sana,” ujarnya.
Dirinya pun melaporkan soal strategi perawatan di rumah sakit. Pemerintah menyiapkan 80 ribu bed khusus COVID. Saat ini sekitar 5.000 tempat tidur terpakai. Ia mengaku jumlah kasur bisa bertambah hingga 150 ribu. Ia pun mengaku menyiapkan obat dan tenaga kesehatan di rumah sakit.
“Ya, mudah-mudahan ini tidak dibutuhkan karena memang kami berharap yang masuk rumah sakit akan jauh rendah,” katanya.
Selain itu, pemerintah sudah menyetok sekitar 400 ribu Molnupiravir. Pemerintah juga mengimpor 400 ribu Molnupiravir lagi agar bisa tersedia di apotik dan rumah sakit.
“Kita masih juga ada antivirus favipiravir yang juga masih efektif dan digunakan dan lebih dari 20 juta dosis tablet stoknya ada,” ungkap Budi.
(ZBP)