BIMATA.ID, Jabar – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Tina Wiryawati, menggelar kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, Jumat, 21 Januari 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengatakan, Empat Pilar Kebangsaan tidak hanya dipahami saja, akan tetapi juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Empat pilar ini kan biasanya teks books, yang secara pengetahuan disampaikan kepada para pelajar. Tapi kali ini, karena audiensinya pemerintah desa, ibu-ibu PKK, serta masyarakat,” kata Tina.
Tina menyampaikan, Pancasila merupakan salah satu dari Empat Pilar Kebangsaan. Di dalam Pancasila, sambungnya, ada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga, Pancasila dan Burung Garuda tidak hanya menjadi slogan dan pajangan.
“Makanya, saya ini melakukan sosialisasinya dari sila pertama dulu, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam penerapannya tidak hanya sembahyang, tidak hanya menjalankan ritual, akan tetapi aplikasi sebagai muslim kita harus mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian. Salah satunya dari iman itu ialah menjaga kebersihan,” tandasnya.
Saat ditanya sejauh mana penerapan dan penilaian Empat Pilar Kebangsaan di kalangan masyarakat dan pejabat, Tina menyebut, belum sepenuhnya program sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di DPRD Provinsi Jabar diagendakan setiap bulan.
“Hanya saja, pengetahuan atau sekedar slogan apakah sudah tepat sampai keprilaku. Jadi, dari pejabat saja ditingkat tinggi mencederai Kebhinekaan, hal tersebut sangat memprihatinkan,” pungkas Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jabar ini.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jabar 13 ini berharap, ke depan di masa yang akan datang tidak terulang kembali. Pasalnya, generasi bangsa harus diberikan pemahaman dan juga harus dapat diaplikasikan.
Padahal, program sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ada dan DPRD Provinsi pun juga ada. Namun, dengan kejadian yang terjadi beberapa hari lalu pihaknya sangat prihatin dan terluka.
“Saya sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi di DPR RI. Nilainya harus dipahami dan diaplikasikan dalam keseharian. Kalau hanya dipahami tanpa diaplikasikan, untuk apa?” ujar Tina.
[MBN]
