Bimata

Selama Prokes Ketat di Sekolah, Gerindra Yakin PTM Aman

BIMATA.ID, Jakarta- Ketua Fraksi Gerindra, Rani Mauliani mengatakan, penutupan sekolah yang terjadi karena adanya guru hingga siswa terpapar Corona saat pembelajaran tatap muka (PTM) tak perlu dibuat heboh karena sudah merupakan prosedur.

“Sebenarnya sih tutupnya sekolah tersebut bukan sesuatu yang perlu dihebohkan berlebihan ya menurut saya, karena memang prosedurnya seperti itu, apalagi ini bagian dari resiko di masa pandemi, bila ada laporan kasus memang seharusnya ditutup sementara untuk proses tracing, testing dan treatment,” kata kepada wartawan Kamis (13/01/2022).

Rani menilai, keputusan menggelar PTM masih menjadi dilema di masyarakat. Dia memahami jika masih ada orang tua khawatir.

“Memang dilema persoalan PTM ini karena anak-anak bahagia ketika dapat bersekolah secara langsung tetapi, memang resiko akan paparan Covid ini masih membuat para orang tua gelisah,” ujarnya.

Rani menyebut kasus yang ditemukan di sekolah tercatat masih kecil presentasinya. Dia yakin selama menerapkan prokes ketat dan adanya evaluasi berkala, sekolah akan tetap aman.

“So far PTM tetap 100 % karena kan memang dari sekolah yang sudah melaksanakan PTM, yang sudah terjadi kasusnya hanya masih kecil prosentasenya. Insyallah sekolah masih bisa aman dilaksanakan. Mau 25%, 50% maupun 100% kan tidak menjamin tidak terpapar. Selama prokes diperketat dan terus evaluasi berkala jadi hal yang utama,” tuturnya.

Sebelumnya, sejumlah siswa dan guru di sekolah Jakarta terpapar Corona. Imbasnya, 11 sekolah menyetop sementara pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Sejauh ini sekolah yang ditutup sementara tersebar di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Total ada 13 siswa dan guru yang kena Corona, satu di antaranya suspek Omicron.

 

(ZBP)

Exit mobile version