BIMATA.ID, Jakarta- Bisnis berbasis hobi bisa mendatangkan keuntungan tersendiri. Ada orang sampai rela menjual aset untuk beli benda tertentu dan menganggapnya sebagai investasi.
Sama seperti pria asal Terengganu, Malaysia ini, Mohd Zulkifli Husin, 46 tahun. Dia rela menjual tanah dan menggunakan hasil seluruhnya untuk membeli seekor ikan koi.
Bukan sembarang ikan koi, tetapi jenis Sakai yang dikembangbiakkan di Jepang. Ikan koi Sakai Kohaku memang terkenal berkualitas tinggi dan punya harga selangit.
” Saya jual tanah untuk beli ikan koi berkualitas tinggi Sakai Kohaku,” ujar Zulkifli.
Beli Rp1 M, Disimpan di Jepang
Zulkifli membeli seekor ikan itu dengan harga 300 ribu ringgit, setara Rp1 miliar. Ikan itu dia titipkan ke peternak di Sakai.
Zulkifli beralasan Sakai adalah adalah tempat berkumpulnya penggemar ikan koi dari seluruh dunia. Daerah ini memang terkenal sebagai penghasil ikan koi terbaik.
Selain itu, dia juga mempertimbangkan harga yang bisa jatuh jika membawa ikannya ke Malaysia. Lagipula, sulit mencari orang yang mau membeli ikan dengan harga pasaran di negaranya sendiri.
” Jika saya bawa ikan koi itu pulang ke Malaysia, harga dan nilai eksklusifnya akan jatuh dan sulit mencari pembeli yang mau membeli dengan harga pasar,” kata dia.
Harganya Melejit
Pertimbangan Zulkifli ternyata tepat. Ikannya ternyata ditawar sampai 450 ribu ringgit, setara Rp1,5 miliar.
Tetapi, Zulkifli tidak tertarik dengan tawaran itu. Dia memilih tetap menyimpan ikannya hingga harganya bisa tembus 600 ribu ringgit, setara Rp2 miliar.
” Saya tidak mau melepas ikan itu karena harga pasar bisa tembus 600 ribu ringgit per ekor,” ucap dia.
Di Rumah Juga Pelihara Koi
Zulkifli memang penggemar ikan koi. Sejak 2015, dia memelihara ikan koi dari beberapa jenis di rumahnya.
Ada sekitar 40 ekor ikan koi yang dia pelihara. Termasuk jenis Omosako Shiro Utsuri, Doitsu Showa, Benikiko, Sanke Sakai, Dainichi Showa dan Momotaro Kohaku yang nilainya bisa tembus 500 ribu ringgit, setara Rp1,7 miliar.
” Harga ikan koi di kolam rumah saya sekarang sekitar 20 ribu sampai 60 ribu ringgit (setara Rp68,5 juta-Rp205 juta) seekor dengan biaya pakan dan vitamin 2.000 ringgit (setara Rp6,8 juta) per bulan,” kata dia, dikutip dari Harian Metro.