BIMATA.ID, Gowa – Pencanangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kemendikbud melalui Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Pemkab Gowa memasuki tahap finalisasi.
Program ini pun rencananya akan disinergikan dengan empat sektor pendukung pembangunan daerah. Antara lain, sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan pariwisata.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Gowa, H. Abd Rauf Malaganni pada Diseminasi Hasil Penelitian Terapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Tahun 1 di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Senin (24/1).
“Lewat program ini nantinya kegiatan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi baik itu KKN atau yang lain sudah difasilitasi dengan data potensi desa – desa yang sudah disediakan,” ujarnya
Ia menyampaikan bahwa di tahun ini Kabupaten Gowa akan menerima program KKN Tematik dari Universitas Muhammadiyah se- Indonesia dengan jumlah peserta lebih dari 1000 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.
“Dengan adanya data-data yang dihasilkan dari program tersebut tentunya sebelum memulai program sudah ada rancangan apa yang akan dikerjakan. Sehingga, mahasiswa tidak lagi bingung dengan program yang disusunnya,” harap Wakil Bupati Gowa dua periode ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Peneliti Terapan MBKM UNM, Prof. Eko Hadi Sujiono menerangkan bahwa MBKM ini merupakan program untuk mewujudkan visi pemerintah yakni “SDM Unggul, Indonesia Maju 2045”.
Tak hanya itu, program ini pula telah sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dimana terdapat Pasal 18 Ayat (3) yang telah dioperasionalkan sebagai implementasi MBKM.
“Dalam penelitian terapan MBKM ini, ada 3 hal yang menjadi pokok penelitian. Ketiga hal ini adalah, pembentukan sistem informasi geografis potensi wilayah, pengembangan website sistem informasi penelitian MBKM, dan draf naskah akademik terkait SOP dan pelaksanaan MBKM di Kabupaten Gowa,” terangnya.
Menurut Eko, ke depannya program ini akan mencakup penerapan MBKM melalui KKN Tematik, Desa Inovasi, dan Proyek Pengembangan Desa yang semuanya akan dikerjasamakan dengan Pemerintah Kabupaten Gowa.
“Nantinya mahasiswa akan diberikan kesempatan 3 semester beraktivitas di luar kampus. Tujuannya agar sedini mungkin mahasiswa mengenali bidang profesinya sehingga lulusan perguruan tinggi bukan hanya menjadi sasaran calon tenaga kerja, tetapi menjadi penyedia lapangan kerja,” tambah Eko.
Lanjut Eko, Kabupaten Gowa adalah salah satu Pilot Program yang dijalankan oleh Kemendikbud untuk menjadi percontohan.
“Telah ada pembicaraan sebelumnya dengan Pemkab Gowa bahwa nantinya ini akan menjadi laboratorium nyata yang akan digunakan bagi dosen dan mahasiswa untuk berkegiatan sehingga akan dirancang suatu Peraturan Bupati supaya jelas payung hukumnya,” pungkasnya.
Pada kegiatan diseminasi ini, turut hadir Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina dan para Pimpinan SKPD dan Camat Lingkup Pemerintah Kabupaten Gowa.
(HW)