BeritaEkonomiKesehatanNasional

Presiden Jokowi Akui Pemerintah Gagal Capai Target Vaksinasi Covid-19 Hingga Akhir 2021

BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah dinilai telah gagal mencapai target vaksinasi Covid-19 yang dicanangkannya sendiri. Jumlah warga yang telah divaksinasi saat ini belum mencapai angka 208 juta orang. Presiden Joko Widodo mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan, pemerintah baru menyuntik vaksin Covid-19 dosis pertama kepada 160 juta orang warga.

“Dari target 208 juta sasaran vaksinasi, sampai 30 Desember kemarin, kita telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap,” kata Jokowi dalam akun Instagram pribadinya @jokowi pada, Jumat (31/12/21).

Jokowi menyatakan pandemi Covid-19 semakin melandai. Dia menyebut rumah sakit saat ini lebih leluasa mengurus pasien non-Covid.

“Semua itu karena peran kita semua mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi,” ujar Presiden.

Pemerintah Indonesia memulai vaksinasi Covid-19 secara massal pada 13 Januari 2021. Saat itu, pemerintah menargetkan penyuntikan vaksin Covid-19 terhadap 181,5 juta orang hingga akhir 2021.

Pada Juli lalu, target itu berubah menjadi 208,3 juta orang. Perubahan terjadi karena pemerintah membuka vaksinasi Covid-19 untuk remaja usia 12-17 tahun.

Sedangkan pada Desember 2021, pemerintah menambah sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 26,5 juta orang. Angka itu mencakup anak usia 6-11 tahun. Target itu diperkirakan beres pada Maret 2022.

Namun, Indonesia telah melampaui target vaksinasi yang dicanangkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). WHO menargetkan vaksinasi terhadap 40 persen populasi di akhir 2021. Cakupan vaksin Indonesia telah mencapai 76,96 persen dari target.

Meskipun begitu, pemerintah akan memberikan vaksin dosis ketiga (booster) pada awal 2022. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia dapat memulai booster pada 12 Januari 2022.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close