BeritaEkonomiEnergiPeristiwaRegional

Pemerintah Sebut Lumpur Lapindo Kandung Logam Super Langka

BIMATA.ID, Sidoarjo- Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengatakan, Pemerintah tengah meneliti kandungan logam super langka dalam material lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Menurut dia kajian intensif potensi kandungan logam tanah jarang dan critical raw material yang sangat langka di bumi dalam Lumpur Lapindo, Sidoarjo sebagai tindak lanjut penjajakan awal yang sempat dilakukan oleh Badan Geologi bekerja sama dengan Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara pada 2020.

“Secara umum di daerah ini di Sidoarjo memang ada indikasi terkait dengan keberadaan logam tanah jarang ya, selain itu ada logam lain ada critical raw material yang jumlahnya justru lebih besar,” jelas Eko.

Atas temuan awal ini, siapakan yang berpotensi mengeruk cuan jika kandungan logam sangat berharga ini terbukti? Pasalnya, disebut-sebut sebagian ganti rugi berasal dari pihak Lapindo. Sedangkan lainnya, ditanggung oleh pemerintah. Bisnis mengkonfirmasi kepada Sekretaris Perusahaan Minarak Group Ananda Arthaneli. Menurutnya, status kawasan mengacu kepada peta area terdampak (PAT) 22 Maret 2007.

“Bahwa tanah dan bangunan tersebut (kini tertimbun lumpur Lapindo) yang merupakan bagian dalam PAT 22 Maret 2007 yang sudah dilakukan jual beli oleh PT Minarak Lapindo Jaya,” ungkapnya, Minggu (23/01/2022).

Namun demikian, dia mengakui area ini merupakan jaminan dalam rangka pinjaman Dana Antisipasi sesuai yang diatur Perpres 76 tahun 2015 dan diatur dalam Perjanjian Dana Antisipasi.

“Saat ini kami masih berdiskusi dengan pemerintah terkait dengan settlement (penyelesaiannya),”ujarnya.

Sebagai informasi, timah dan logam tanah jarang memiliki hubungan yang cukup erat. Logam tanah jarang diperoleh dari pertambangan timah yang menghasilkan monasit. Jenis ini paling memungkinkan untuk dikembangkan menjadi sejumlah produk.

Selain itu, timah tanah jarang juga dapat dimanfaatkan untuk industri kesehatan, seperti teknologi pendeteksi kanker dan jenis penyakit lagi. Lainnya adalah pembangkit listrik, penyimpanan listrik, dan pendukung tambang, hingga kebutuhan untuk kendaraan bermotor berbasis baterai.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close