BeritaEkonomiNasionalUMKMUmum

Maksimalkan Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Berikan Pelonggaran KUR

BIMATA.ID, Jakarta- Pelonggaran kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan dapat memaksimalkan pemulihan ekonomi, terutama usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang selama dua tahun ini terdampak Covid-19. Keringanan tersebut meliputi peningkatan plafon dan penurunan bunga KUR.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, plafon KUR tahun ini meningkat hingga mencapai 373,17 triliun rupiah dari 285 triliun rupiah untuk penyaluran hingga akhir tahun dan suku bunga KUR semakin diperkecil menjadi 3 persen dari 6 persen hingga Juni 2022.

“Porsi KUR yang semakin tebal dan suku bunga yang lebih kecil ini dimaksudkan untuk mendorong pemulihan ekonomi bagi UMKM lebih masif,” ujarnya di Jakarta, Rabu (19/01/2022).

Dia menilai, kebijakan KUR yang semakin longgar ini menjadi bukti kehadiran pemerintah untuk menggenjot pemulihan ekonomi nasional. Ke depan, porsi KUR disebut akan terus ditambah agar penyerapan kredit oleh UMKM terutama dari lembaga pembiayaan perbankan bisa meningkat yang saat ini baru mencapai 19,8 persen. Pada 2024, ditargetkan porsi kredit perbankan terhadap UMKM sebesar 30 persen.

Melalui Kementerian Koperasi dan UKM, pemerintah dinyatakan akan fokus untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM yang menerima kredit agar kualitas kredit benar-benar terjaga dari potensi kredit macet.

Pada 2021, penyaluran KUR mencapai 281,86 triliun rupiah yang disalurkan melalui 27 lembaga penyalur. Secara rinci, KUR yang disalurkan terdiri dari KUR supermikro sebesar 3,57 persen, KUR mikro 63,71 persen, KUR kecil 32,71 persen dan KUR TKI (Tenaga Kerja Indonesia) 0,01 persen.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close