BIMATA.ID, Jabar – Anggota Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Tina Wiryawati, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang, Kamis, 27 Januari 2022.
Dalam Kunker tersebut, Srikandi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini berdiskusi dengan Guru Besar STIEPARI, Prof Hutomo dan jajaran Rektorat STIEPARI. Diskusi ini membahas terkait rencana rintisan dan pembinaan desa dengan potensi wisata di Kabupaten Kuningan dan Ciamis, Provinsi Jabar.
“Ya kita membahas rencana pengembangan tiga desa wisata di Kuningan dan satu di Ciamis bersama jajaran STIEPARI Semarang,” kata Tina, dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Bimata.Id, Jumat (28/01/2022).
Tina menjelaskan, adapun desa di Kabupaten Kuningan yang akan dikembangkan, yakni Desa Bojong, Kecamatan Kramatmulya (sentra UMKM), Desa Kertayasa, Kecamatan Sindangagung (sentra pengolahan sampah), dan Desa Cijagamulya, Kecamatan Ciawigebang (sentra olahan Bunga Matahari). Sedangkan, desa di Kabupaten Ciamis adalah Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku.
Selain berdiskusi, Tina juga melakukan studi lapangan di kampus tersebut.
“Kesimpulan dari pembicaraan dengan STIEPARI diputuskan bahwa pada bulan Februari 2022 ini, pihak STIEPARI akan berkunjung ke desa-desa yang direncanakan akan dikembangkan untuk melakukan survei sekaligus pembinaan,” imbuhnya.
Tina menyampaikan, pertemuan tahap awal dengan pihak desa nanti bertujuan agar mengetahui pemetaan kepariwisataannya. Untuk membentuk desa pariwisata, lanjutnya, tidak bisa diwujudkan secara instan.
“Seperti contoh di obyek wisata Sawah Lope yang kita inisiasi, juga awalnya kita hadirkan dulu pihak STIEPARI di sana. Kemudian dilakukan proses yang panjang, hingga akhirnya bisa terwujud seperti saat ini,” pungkas legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi Jabar 13 ini.
Proses keterlibatan akademisi ahli bidang pariwisata, ujar Tina, sangat diperlukan agar konsep pariwisata yang akan diterapkan benar-benar matang dan terpadu, serta perlu sinergitas bersama seluruh komponen masyarakat.
Tina mengungkapkan, melalui terbentuknya desa-desa wisata, maka diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.
“Banyak pihak yang akan mendapatkan penambahan income, seperti pelaku UMKM, para pedagang di sekeliling objek wisata, dan tentunya BUMDes setempat juga,” ungkapnya.
“Bila pendapatan desa bertambah, ini tentu dapat digunakan atau dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk, misalnya layanan kesehatan, Pendidikan, dan lainnya,” tutup Tina.
[MBN]