BIMATA.ID, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso tersisa tiga orang. Terakhir, satu anggota MIT ditangkap pada Selasa, 4 Januari 2022.
“Telah berhasil dilakukan penegakan hukum (terhadap) Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang,” katanya, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Senin (24/01/2022).
Polri terus melanjutkan penegakan hukum terhadap tiga anggota kelompok MIT yang tersisa. Ketiganya adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Selain memburu para teroris, Polri mengedepankan upaya soft approach untuk mencegah munculnya para simpatisan. Kemudian, melakukan kegiatan-kegiatan moderasi beragama melalui pemanfaatan dari keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Polri.
“Pembangunan pesantren dan upaya moderasi beragama dengan pelibatan tokoh-tokoh,” tandas Listyo.
Listyo mengemukakan, pemburuan teroris kelompok MIT itu dilakukan dalam Operasi Madago Raya 2021. Sebanyak 7 buron ditangkap dalam operasi tersebut, salah satunya Ali Kalora.
Ali Kalora tewas setelah dilakukan tindakan tegas dan terukur. Selain pimpinan MIT Poso, polisi menangkap 19 orang simpatisan.
“(saat penangkapan) barang bukti yang berhasil diamankan tujuh pucuk senjata api, 722 amunisi, 43 detonator, dan 7 botol bahan peledak,” ujar Jenderal Bintang Empat ini.
[MBN]