BeritaPolitik

Kang Emil Nilai Syaikhona Muhammad Kholil Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

BIMATA.ID, Jatim – Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menilai, Syaikhona Muhammad Kholil layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Alasannya, tokoh ulama asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim) itu memiliki peran dalam penguatan nasionalisme di tahun 1800-an.

“Saya mendukung pengusulan pahlawan nasional untuk almarhum (Syaikhona Muhammad Kholil). Saya mewakili warga Jabar mendukung lahir batin. Karena orang yang berjasa yang mulia harus mendapat penghormatan sesuai makomnya,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini, usai melakukan ziarah ke makam Syaikhona Muhammad Kholil di Provinsi Jatim, Kamis (20/01/2022).

Kang Emil mengemukakan, kontribusi almarhum dalam pemberdayaan masyarakat tidak hanya di bidang agama. Namun, aktif pula dalam gerakan pendidikan, sosial hingga politik. Dampaknya sangat besar, karena melahirkan gerakan kultural dan pejuang melawan kolonialisme.

“Santri-santri binaan Syaikhona Kholil hampir seluruhnya menjadi pejuang,” jelasnya.

Di sisi lain, Kang Emil menyebut, wisata religi di Indonesia, terutama Provinsi Jabar terus digarap secara serius.

“Sehingga yang berziarah nyaman,” tutur mantan Wali Kota Bandung ini.

Sosok Syaikhona Kholil memiliki murid dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak sedikit di antaranya mendapat gelar pahlawan nasional. Misalnya, Hasyim Asyari, Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Syamsuri. Ketiganya sosok penting dalam mendirikan Nahdlatul Ulama (NU). Dua nama pertama itu pula telah ditetapkan menjadi pahlawan nasional.

Bahkan, dalam buku KH M Kholil Bangkalan Biografi Singkat 1835-1925 halaman 51-53 tercatat, Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Ir Soekarno, merupakan murid tidak resminya. Dituliskan, Syaikhona Kholil memegang kepala Bung Karno dan meniup ubun-ubunnya saat sowan ke Bangkalan.

Fakta lainnya, Syaikhona Kholil masih mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati dari sang ayah, yaitu Abdul Lathif. Usulan gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Muhammad Kholil sudah bergulir selama beberapa tahun lalu.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close