BeritaPolitik

Habiburokhman Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas: Dua Ranah yang Berbeda

BIMATA.ID, Jakarta – Survei Litbang Kompas mencatat, kekhawatiran publik terhadap penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi akan terganggu karena persiapan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Adapun sebesar 44 persen menyatakan khawatir penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi terganggu dengan agenda persiapan Pemilu.

Menanggapi hasil survei itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Habiburokhman menyampaikan, penanganan pandemi dan persiapan Pemilu merupakan dua ranah yang berbeda. Sehingga, tidak ada masalah persiapan Pemilu tetap berjalan.

“Itu dua ranah yang berbeda. Yang mau siap-siap Pemilu ya silakan saja, tapi enggak boleh melupakan,” ucapnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/01/2022).

Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai Gerindra Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini mengungkapkan, eksekutif bisa memaksimalkan kerjanya, begitu juga dengan pejabat di legislatif.

Justru, lanjut legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi DKI Jakarta I ini, dengan memaksimalkan kerja di tahun 2022 bisa menjadi modal untuk Pemilu 2024.

“Ada yang di eksekutif dimaksimalkan saja, begitu juga dengan legislatif. Termasuk calon-calonnya,” ungkap Habiburokhman.

“Kalau dia ada di eksekutif saat ini, tentu relevansinya dengan 2024 ya tunjukkan saja kerja-kerja yang maksimal, malah bisa positif kalau begitu,” tutup Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI ini.

Diberitakan sebelumnya, sebagian besar publik khawatir penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di tahun 2022 akan terganggu dengan agenda persiapan Pemilu 2024. Sebab, 2022 merupakan tahun politik persiapan menuju Pemilu 2024.

Hal itu terekam dalam hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin, 10 Januari 2022. Sebanyak 44,4 persen menyatakan khawatir penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi terganggu dengan agenda persiapan Pemilu.

Nomor dua yang dikhawatirkan oleh publik adalah keamanan dan stabilitas politik makin rentan terganggu menjelang Pemilu 2024. Hal ini disuarakan responden sebesar 36,1 persen.

Pada urutan ketiga, sebesar 16,8 persen responden khawatir terjadi keterbelahan sosial (pemilih) semakin menguat menjelang Pemilu 2024. Sementara, jawaban lain 0,3 persen dan tidak tahu 2,4 persen.

[MBN]

Tags

Related Articles

Bimata
Close