BeritaHeadlineHukumPolitik

Habiburokhman Minta Kejagung Selidiki Tan Paulin si ‘Ratu Batu Bara’

BIMATA.ID, Jakarta – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Habiburokhman, meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) RI untuk menyelidiki sosok Tan Paulin, yang dikenal dengan julukan ‘Ratu Batu Bara’.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapkan, saat ini sosok tersebut sedang ramai dibicarakan masyarakat.

“Terkait sumber daya alam, apa yang disebut ‘Ratu Batu Bara’ Tan Paulin. Harus dicek Pak (ST Burhanuddin),” ungkap Habiburokhman kepada Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin, saat rapat kerja (Raker) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/01/2022).

Habiburokhman menyebutkan, Tan Paulin diduga memperdagangkan batu bara yang sumbernya ilegal. Bahkan, Tan Paulin disebut sebagai sosok yang sangat kuat dalam perdagangan batu bara.

Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi DKI Jakarta I ini memandang, Kejagung RI dapat melakukan penyelidikan mengenai isu tersebut. Hal ini karena diduga ada keterlibatan para penyelenggara negara di permasalahan sumber daya alam berupa batu bara.

“Kalau terkait kekayaan negara, pasti penyelenggara negara ada di situ. Dan itu adalah objeknya Kejaksaan,” tegasnya.

Habiburokhman juga mendorong untuk mengusut kasus-kasus yang bersinggungan dengan sumber daya alam di daerah lain. Oleh karenanya, DPR RI akan terus mendukung kinerja Kejagung RI dalam mengusut berbagai kasus.

“Begitu juga kasus-kasus terkait sumber daya alam lainnya, seperti nikel di Bangka Belitung. Kalau sampai terjadi penyimpangan, pasti melibatkan penyelenggara negara dan itu ruang lingkup tugas Bapak. Tolong diusut Pak,” kata Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.

Diketahui sebelumnya, nama Tan Paulin menjadi perbincangan setelah disebut oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Nasir, dalam rapat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI beberapa waktu lalu.

Politikus Partai Demokrat ini menyinggung produksi batu bara Tan Paulin yang mencapai 1 juta ton per bulan, namun tidak pernah ada laporannya. Nasir mendesak, agar Tan Paulin segera ditangkap lantaran diduga memperoleh batu bara secara illegal, lalu menjualnya ke luar negeri.

[MBN]

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close