BIMATA.ID, Jakarta- Seorang pria usia 30 tahun yang tidak berkenan disebut namanya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit setelah tertular virus corona Covid-19 pada Juli 2021 lalu.
Kini, pria itu mengklaim virus corona Covid-19 telah membuat ukuran penisnya mengecil dan mengakibatkan disfungsi ereksi.
“Ketika saya keluar dari rumah sakit dan sembuh dari virus corona, saya justru mengalami masalah ereksi dan ukuran penis saya mengecil,” kata pria itu dikutip dari Fox News.
Sebelum terinfeksi virus corona Covid-19, pria itu mengaku ukuran penisnya tidak besar dan tidak kecil, tetapi cukup bisa dibilang berada di atas rata-rata.
Setelah terinfeksi virus corona, ukuran penisnya jelas terlihat lebih kecil dari biasanya. Ia merasa telah kehilangan sekitar 1,5 inci dari ukuran penis semula.
Dr Ashley Winter, seorang ahli urologi di Oregon, mengonfirmasi bahwa masalah disfungsi ereksi terkait virus corona Covid-19 ini terlihat nyata.
Berbagai penelitian juga sudah mengaitkan virus corona Covid-19 dengan disfungsi ereksi dan masalah kesehatan reproduksi lainnya.
Sebuah penelitian di Italia tahun 2021 lalu, menemukan bahwa 28 persen pria yang tertular virus corona mengalami disfungsi ereksi dan hanya 9,33 persen pria yang tidak tertular virus corona tetapi mengalami masalah serupa.
Para peneliti di University of Miami menemukan bahwa disfungsi pembuluh darah yang meluas atau disfungsi endotel yang disebabkan virus corona Covid-19 bisa berkontribusi pada disfungsi ereksi.
“Dalam studi percontohan kami, kami menemukan bahwa pria yang sebelumnya tidak mengeluhkan disfungsi ereksi tiba-tiba mengeluhkan masalah ini setelah terinfeksi virus corona,” kata Dr Ranjith Ramasamy, profesor dan direktur Program Urologi Reproduksi Universitas Miami.
Sekelompok dokter, Urologists United for Vaccination Education, mengeluarkan PSA pada bulan Oktober lalu, yang mendorong semua pria untuk vaksinassi. Karena, pria yang terinfeksi virus corona 6 kali lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona bisa mempengaruhi pembuluh darah penis dengan cara yang sama, seperti pembuluh darah paru-paru,” kata peneliti.
Virus corona membuat darah yang mengalir ke penis untuk membantu ereksi menjadi terhambat, sehingga penderita bisa mengalami disfungdi ereksi atau impotensi permanen.
Bagi pria yang sudah pernah terinfeksi virus corona dan mengalami disfungsi ereksi, dr Winter menyarankan untuk menggunakan obat-obatan seperti Cialis atau Viagra atau mungkin menggunakan alat ekstensi.
“Semua pengobatan itu sangat mudah dilakukan di rumah, baik untuk mencegah penyusutan penis dan membuat ukuran penis kembali panjang,” katanya.