BIMATA.ID, Bandung- Keluhan akan kondisi ekonomi Indonesia dengan kenaikan harga kebutuhan pokok, banyak diterima begawan ekonomi Rizal Ramli saat berkunjung ke Kota Bandung, Jawa Barat.
Salah satu keluhan itu disampaikan Lala Latifah, seorang emak-emak yang datang ke Kota Bandung dengan berkendara motor dari Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
“Saya mah jadi ruwet, pusing dengan keadaan sekarang,” keluh Lala, Jumat (07/01/2022).
Keluhan senada juga disampaikan Nurma Yunita. Bahkan, dia juga memnyampaikan rasa herannya pada pelayanan BPJS Kesehatan yang dirasa tidak baik
“Kenapa Pak, minyak goreng sekarang mahal. BPJS juga makin turun pelayanannya?” tanya Nurma.
Selain emak-emak, pada kesempatan itu Rizal Ramli juga menerima kedatangan kelompok milenial, yang sengaja datang karena prihatin dengan masa depan demokrasi di Indonesia.
Hal itu disuarakan milenial asal Garut Selatan, Yudi Muhammad Azis yang mengemukakan pandangannya mengenai UU ITE yang menurutnya dijadikan alat oleh pemerintah untuk membelenggu kebebasan berpendapat.
Ia juga menilai bonus demografi yang selama ini di gembar-gemborkan implikasinya tidak jelas. Dengan kondisi perekonomian seperti saat ini, menurutnya bonus demografi hanya akan menambah ledakan jumlah pengangguran di kalangan generasi muda.
“Mau dibawa kemana bangsa ini, Pak?” tanya Yudi Muhammad Azis.
Merespon keluhan tersebut Rizal Ramli menjelaskan secara sederhana. Pada intinya, pemerintah saat ini memang tidak mempunyai niat untuk memperbaiki kehidupan rakyat.
“Keberpihakan kepada rakyat hanya dijadikan slogan dan hanya istilah yang dipakai oleh para pejabat yang pura-pura merakyat melalui pencitraan,” katanya.
(ZBP)