BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Ketenagakerjaan telah lama memilih pondok pesantren sebagai lembaga yang paling banyak menerima bantuan pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) di Indonesia.
Namun, Anggota Komisi IX DPR RI, Muhammad Nabil Haroen (Gus Nabil), mengungkapkan BLK di pesantren tersebut sekarang ini banyak yang tidak berjalan atau macet.
Gus Nabil pun meminta kepada pemerintah untuk tidak hanya memberikan gedung BLK saja, tapi juga memberikan program yang berkelanjutan dan terus melakukan pengawasan.
“Sesungguhnya BLK komunitas yang kemudian itu banyak diberikan kepada pesantren ini merupakan langkah maju dari pemerintah yang harus kita apresiasi.
Namun, yang ingin saya berikan masukan kepada pemerintah bagamana tidak hanya diberikan gedung, tapi bagaimana tindaklanjutnya, dimonitor,” ujar Gus Nabil saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (17/01/2022).
“Karena, saya mendengar laporan banyak juga BLK-BLK yang kemudian macet dan tidak jalan,” ujarnya.
Dia mengatakan, agar program BLK ini bisa terus berkelanjutan, maka pemerintah harus melakukan pemantuan dan pembinaan. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan pelatihan manajen, sehingga BLK di pesantren bisa mandiri.
“Untuk kemudian sebuah BLK ini bisa berkelelanjutan, itu harus dipantau, harus dipandu, harus diberikan pelatihan manajemen dan lain ssbagainya supaya bisa mandiri,” katanya.
Namun, menurut dia, pemerintah selama ini hanya memberikan fasilitas berupa gedung dan alat kerja saja. Jika pun ada pelatihan, kata dia, pemerintah hanya memberikan satu atau dua kali pelatihan untuk BLK di pesantren.
“Setidaknya idealnya selama dua atau tiga tahun itu diberikan paket pelatihan dulu oleh Kemenaker, baru dilepas,” ujar Gus Nabil.
(ZBP)