BIMATA.ID, Jakarta- Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo meminta pemerintah untuk membuka kembali opsi bagi murid sekolah untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Menurutnya, kebijakan pemerintah yang mewajibkan murid sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tidak lagi memberi opsi bagi orang tua yang ingin anaknya mengikuti PJJ.
“Kalau terjadi lonjakan mengkhawatirkan saya kira dinas setempat segera mengambil langkah untuk menghentikan sementara dan secara nasional bisa jadi opsi dibuka online kembali,” katanya, Rabu (05/01/2022).
Dia menilai, pemerintah hendaknya menerapkan kebijakan tersebut secara dinamis sehingga ketentuan soal PTM terbatas yang wajib diikuti murid sekolah dapat diubah menyesuaikan kondisi. Untuk itu, ia meminta pemerintah mencermati situasi dan kondisi kasus Covid-19, khususnya varian Omicron dari waktu ke waktu.
Politikus PDI-P itu mencontohkan, kasus Covid-19 di sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Inggris melonjak drastis akibat penyebaran varian Omicron.
“Kalau sesuatunya darurat atau suasananya mengharuskan untuk dilakukan satu online ya segera dilakukan online dengan mengubah keputusan maupun kebijakan,” ujarnya.
Demi mencegah munculnya klaster penularan Covid-19 dalam pelaksanaan PTM, Rahmad mendorong agar vaksinasi bagi anak usia sekolah terus digenjot. Ia juga mengusulkan agar pihak sekolah melaksanakan tes acak supaya mereka yang terpapar Covid-19 dapat ditangani dengan cepat.
“Kita juga harus waspada dengan mengedukasi kepada masyarakat khususnya anak-anak kita yang akan melakukan tatap muka dengan menjaga protokol kesehatan yang sangat-sangat ketat,” katanya.
(ZBP)