BIMATA.ID, Jakarta- CEO Honda Motor Corporation, Toshihiro Mibe baru-baru ini berbicara tentang proposal mobil berbahan bakar hidrogen yang dilakukan oleh kompetitornya, seperti Toyota.
Mibe mengatakan, tidak seperti Toyota, Honda tidak melihat mesin pembakaran hidrogen akan diterapkan untuk produk-produk mereka. Tetapi bukan berarti pembuat mobil Jepang meninggalkan unsur kimia untuk bahan bakar kendaraan.
Menurut Honda, kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) sel bahan bakar hidrogen tetap menjadi bagian penting dari strategi nol-emisi ke depan.
“Kami telah melakukan penelitian terhadap setiap kemungkinan yang ada. Untuk mesin hidrogen, kami melihat beberapa tantangan teknologi yang cukup sulit. Jadi, sekitar 10 tahun yang lalu, kami memutuskan ini tidak akan menjadi tujuan mainstream kami,” kata Mibe seperti dikutip dari Carbuzz.
Seperti diketahui, Toyota terus mempromosikan mobil hidrogen sambil juga memperluas jajaran produk Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik bertenaga baterai yang dimiliki.
Akan tetapi, di luar pendapat Toshihiro Mibe, Honda sebenarnya sama sekali tidak meninggalkan teknologi sel bahan bakar hidrogen.
Perusahaan ini melihat atom sebagai sumber bahan bakar yang layak untuk kendaraan jarak jauh yang lebih besar atau sel sebagai paket daya yang berdiri sendiri. Mibe juga telah membagikan rencana lanjutan untuk FCEV untuk produk Honda di masa depan.
“Honda hari ini mengumumkan target utama untuk penjualan kendaraan listrik di Amerika Utara, dengan rencana untuk membuat kendaraan listrik bertenaga baterai, dan sel bahan bakar untuk mewakili 100 persen dari penjualan kendaraannya pada 2040, meningkat 40 persen dari tahun 2030, dan 80 persen pada 2035,” tutup Toshihiro Mibe.