BIMATA.ID, Jakarta- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerima dokumen studi kelayakan dan rencana bisnis pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kubutambahan, Buleleng, Bali. Proyek bandara ini rencananya dibangun oleh kontraktor China.
Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BPKM Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional M Pradana indraputra mengemukakan pemerintah telah mengeluarkan surat dukungan pembangunan bandara tersebut.
“Kami siap membantu percepatan realisasi pembangunan bandar udara, karena ada investasi yang cukup besar di proyek itu yang melibatkan pengusaha lokal dan akan mendorong pertumbuhan UMKM,” kata Pradana, Selasa (11/01/2022).
Surat dukungan tersebut diberikan setelah BKPM melakukan pertemuan dengan PT BIBU Panji Sakti, yang merupakan penggagas utama dari proyek pembangunan bandara Bali Utara. Adapun isi surat tersebut menyatakan dukungan pemerintah dan kementerian/lembaga terkait siap memfasilitasi rencana investasi agar dapat terealisasi dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Proyek ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 50 triliun yang meliputi bandara, aerocity, dan aetropolis. Kawasan Kubutambahan diperkirakan akan menjadi pusat pengembangan ekonomi di kawasan Bali Utara,
Proyek tersebut diharapkan dapat menyerap 200 ribu tenaga kerja. Kehadiran bandara tersebut diharapkan dapat mengembangkan sektor pariwisata, pertanian, perikanan dan UMKM di kawasan tersebut.
(ZBP)