BeritaEkonomiRegionalUmum

Tiga Ribu Warga Kabupaten Probolinggo Masuk Kategori Miskin Ekstrem

BIMATA.ID, Jakarta- Sebanyak 3.762 warga Kabupaten Probolinggo masuk dalam kategori miskin ekstrem. Sejumlah program bantuan digelontorkan agar mampu mengentasnya.

Tiga ribuan warga miskin ekstrem tersebut tersebar di 25 desa di 5 kecamatan. Area sebaran itu, dijadikan proyek percontohan (Pilot project) program penanganan kemiskinan ekstrem oleh pemerintah daerah setempat. Jumlah 3.762 itu, turun 200 dibanding data awal sebanyak 3.962 KK.

“Agar program ini tepat sasaran maka kami terlebih dahulu melakukan proses verifikasi. Hasilnya ternyata ada 200 warga yang tidak layak disebut miskin ekstrem, karena telah meninggal atau mampu secara ekonomi,” kata Plt Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko pada Rabu, 15 Desember 2021.

Sejumlah program digelontorkan untuk mengentas warga miskin ekstrem tersebut. Di antaranya masuk daftar penerima Program Keluraga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Sebagian juga mendapatkan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).

“Apa yang bisa kami lakukan, langsung kami lakukan. Seperti rehab rumah. Kami masukkan program RTLH tahun ini. Kami juga masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, seperti apa penanganan berikutnya,” ujarnya.

Tahun ini, ada 425 unit RLTH di Kabupaten Probolinggo masuk program rehabilitasi. Dari angka itu, ada 210 rumah warga yang pemiliknya masuk kategori miskin ekstrem. Di antaranya rumah Nurdin dan Sa’i di Dusun Kapasan Lor, Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas yang menerima program rehabilitasi RTLH dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Probolinggo.

 

(ZBP)

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close