BIMATA.ID, Jakarta- Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Rizky Nazar atas kasus narkoba jenis ganja di rumahnya pada Senin (13/12/2021).
“Iya positif ganja. (Urine) sudah positif,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Selasa (14/12/2021).
Berdasarkan laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), penggunaan ganja bisa secara langsung memengaruhi fungsi otak, khususnya bagian otak yang bertanggung jawab dalam memori, pembelajaran, perhatian, pengambilan keputusan, koordinasi, emosi, dan waktu reaksi.
Dampak penggunaan ganja pada otak tergantung pada banyak faktor, termasuk:
- Jumlah tetrahydrocannabinol (THC) dalam ganja, yang berarti seberapa banyak konsentrasi atau kekuatannya
- Seberapa sering ganja diunakan
- Usia pengguna ganja
- Apakah penggunaan ganja bersamaan dengan zat lain, seperti tembakau dan alkohol
Efek jangka pendek penggunaan ganja
Penggunaan ganja dalam jangka pendek, didefinisikan dalam 24 jam, memiliki dampak langsung pada pemikiran, perhatian, memori, koordinasi, gerakan, dan persepsi waktu.
Efek jangka panjang penggunaan ganja
Sementara dalam jangka panjang, penggunaan ganja dapat memengaruhi perkembangan otak.
Menurut laman National Institute on Drug Abuse AS, beberapa riset, termasuk penelitian longitudinal besar, menunjukkan penggunaan dapat menyebabkan gangguan fungsional dalam kemampuan kognitif.
Namun, tingkat serta gangguan tersebut tergantung pada usia ketika seseorang mulai menggunakannya dan berapa lama dia telah menggunakannya.
Beberapa riset juga mengaitkan bahwa penggunaan ganja dengan penurunan IQ, terutama saat orang tersebut menggunakannya sejak remaja hingga dewasa.
Tetapi tidak semua penelitian tentang hubungan antara ganja dan IQ memiliki kesimpulan yang sama. Sebab, sulit untuk membuktikan bahwa ganja menyebabkan penurunan IQ ketika ada beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti genetika, frekuensi penggunaan, hingga durasi penggunaan.