BIMATA.ID, Jakarta – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menawarkan peluang koalisi untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Usulan tersebut adalah terbentuknya koalisi antara partai politik (parpol) yang memiliki ideologi nasionalis dan Islam.
“Koalisi mesti gabungan partai islamis dan nasionalis. Dokter Salim dan Ustadz Syaikhu terus membuka komunikasi dengan semua pihak,” ucapnya, Rabu (29/12/2021).
Mardani menerangkan, perpaduan antara PKS, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapat mewakili partai Islam.
Kemudian, sambung Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini, ditambah dengan parpol nasionalis, seperti Partai Golongan Karya (Golkar) atau Partai Nasional Demokrat (NasDem).
“Berikutnya musyawarah menentukan Capres dan Cawapres. Jadi, semoga pertengahan 2022 sudah nampak jelas format koalisinya,” terang Mardani.
Mardani juga mengajak parpol untuk mengumumkan calon presiden (Capres) di Pilpres 2024 sejak dini. Serta, membentuk koalisi untuk mengusung Capres tersebut.
“Saya pribadi, kalau di PKS selalu teriak ayo segera umumkan Capresnya, kalau bisa jangan hanya segera umumkan, segera buat koalisi dini, koalisi dari sekarang,” imbuh legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi DKI Jakarta I ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan, pihaknya membuka peluang untuk membangun koalisi sejak awal dengan parpol lain.
Doli menilai, usul koalisi Pilpres 2024 dibentuk sejak dini lebih baik dilakukan dalam rangka pembangunan lima tahun ke depan.
“Artinya, pasti akan lebih rigid dan lebih detail kira-kira bangunan-bangunan apa saja, komitmen-komitmen apa saja, visi apa saja, misi apa saja jadi yang kita bangun ke depan,” ungkapnya, Selasa (28/12/2021).
[MBN]