BIMATA.ID, Makassar – Menurunan angka kematian ibu, bayi dan balita merupakan salah satu program prioritas nasional pembangunan kesehatan yang tertuang di dalam RPJMN 2019 – 2024.
Dalam rangka penguatan program prioritas ini, Pemerintah Kabupaten Gowa melibatkan beberapa stakeholder lintas sektor melalui Pokja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Kabupaten Gowa.
“Kita ketahui bersama, bahwa untuk percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi tidak dapat dilakukan sendiri oleh Dinkes dan jajarannya. Namun perlu adanya inovasi dan komitmen bersama seluruh stakeholder terkait dalam menggerakkan masyarakat agar lebih peduli pada kesehatan ibu, bayi, dan balita,” ungkap Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kamsina pada Lokakarya Revisi Tim dan Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi Kelompok Kerja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Kabupaten Kerja di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Kamis (23/12).
Kamsina menambahkan bahwa upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu, bayi, dan balita mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sesuai standar yang ada.
“Beberapa prioritas terkait isu ini di antaranya akses, jaminan mutu pelayanan, SDM, dan sistem informasi kesehatan. Inilah yang membutuhkan peran serta dan dukungan dari semua oihak baik pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya. Salah satunya dengan mendirikan Rumah Tunggu Kelahiran Plus (RTK+) yang baru-baru ini kita resmikan,” ujar Kamsina.
Ia juga menitipkan pesan kepada Pokja yang dibentuk agar dapat melahirkan program kerja yang inovatif dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gowa.
“Melalui perencanaan yang baik di masing-masing satuan kerja dan organisasi terkait, saya berharap Pokja ini dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai bentuk komitmen dalam percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan mengingatkan bahwa menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah hal yang krusial dan saling terkait, karena kelangsungan hidup dan ketercukupan gizi bayi, sangat bergantung pada kesejahteraan ibu.
“Untuk membentuk generasi emas di Kabupaten Gowa, diperlukan adanya edukasi yang masif terkait kesejahteraan ibu dan bayi utamanya mengenai kesadaran untuk memeriksakan kehamilan bagi ibu hamil. Selain itu perhatian terhadap sistem rujukan di fasilitas kesehatan juga harus menjadi prioritas agar jika terjadi kegawatdaruratan janin, ibu hamil dapat segera tertangani,” tutur Priska.
Sementara itu, Senior Program Manager MPHD Makassar, dr. Salwa menyebutkan bahwa program Momentum Private Sector dari USAID ini hanya ada di 5 provinsi di Indonesia. Dan untuk Sulawesi Selatan sendiri, dilaksanakan di 2 kabupaten/kota, yaitu Gowa dan Makassar.
“Dengan adanya program ini diharapkan ada koordinasi yang terintegrasi oleh seluruh pihak. Karena penurunan AKI dan AKB ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja,” terangnya.
Lebih lanjut, dr. Salwa juga mengapresiasi inisiatif dan kerjasama yang baik dari Pemerintah Kabupaten Gowa sehingga program ini dapat terlaksana dengan sangat baik.
Turut hadir pada kesempatan ini, Kepala Bappeda Kabupaten Gowa, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Gowa, Asisten I Bidang Pemerintahan Setkab Gowa, dan Ketua IDI Cabang Gowa. (rls)
(HW)