BIMATA.ID, Jakarta – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergerak pada dua sisi dalam menentukan sosok yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Sisi pertama, yaitu mewacanakan sosok Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri sebagai calon Presiden (Capres).
“Kami internal Pak Salim terus kita angkat (elektabilitas),” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Mardani Ali Sera, dalam program Hot Room di Metro TV, Rabu (03/11/2021).
Di sisi lain, tambah Mardani, pendekatan juga dilakukan terhadap tokoh di luar PKS. Hal tersebut dilakukan untuk mempertimbangkan mengusung tokoh lain pada Pilpres 2024.
“Eksternal kita terus berhubungan, karena namanya politik itu tidak linear, kalkulusnya tingkat tinggi,” lanjutnya.
Mardani menyampaikan, setidaknya ada sejumlah tokoh yang dipertimbangkan oleh partai peraih 11,4 juta suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, yakni Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) ini mengakui, jika hubungan antara Anies dan PKS cukup dekat. Namun, hal itu bukan menjadi jaminan.
“Sampai saat ini PKS masih membina hubungan dengan semua pihak dan semua partai,” imbuh Mardani.
Selain itu, Mardani mengatakan, ada kemungkinan untuk menduetkan Salim dan Anies pada Pilpres 2024. Akan tetapi, hal tersebut akan diputuskan setelah melihat elektabilitas kedua tokoh Capres pada 2023.
“Kemungkinan (duet Salim-Anies) ada, tapi kita akan melihat hasil survei di 2022 atau 2023. Pandangan saya, di 2023 baru kelihatan petanya (elektabilitas Capres),” kata Legislator daerah pemilihan (Dapil) Provinsi DKI Jakarta I ini.
[MBN]
