BIMATA.ID, Jakarta- Pemerintah terus berupaya memulihkan angka kemiskinan yang sempat melonjak akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2022, pemerintah menargetkan angka kemiskinan dapat turun hingga kembali di bawah 10%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Juli 2021, angka kemiskinan Indonesia tercatat sebesar 10,14%.
“Arahan presiden terkait dengan agenda kemiskinan disampaikan bahwa kemiskinan ekstrem tahun 2024 itu targetnya adalah 0% dan kemiskinan di tahun 2022 kembali menjadi dalam kisaran 8,5-9%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto usai rapat terbatas, Kamis (18/11/2021).
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program di akhir tahun 2021 ini. Salah satunya adalah dengan menambah program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar Rp 300.000 selama 3 bulan. Bantuan tersebut akan diberikan pada 694 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Saat ini proses pemberian bantuan tersebut masih dilakukan antar kementerian.
“Ini membutuhkan surat edaran bersama Kemendagri dan Kemendes dan ini penyesuaian Peraturan Menteri Keuangan (PMK) sedang disiapkan,” katanya.
Bantuan juga diberikan pada program Kartu Sembako. Bantuan tersebut akan diberikan sebesar Rp 300.000 selama 3 bulan untuk 1,4 juta KPM. Pemerintah juga menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem setiap tahunnya hingga hilang pada tahun 2024. Hal itu dilakukan bertahap mulai tahun ini di 35 kabupaten/kota.
“Tahun depan tahun 2022 di 212 kabupaten/kota dengan prioritas perluasan dan tingkat kemiskinan ekstrem di angka 3%-3,5% dan di tahun 2023-2024 di 514 kabupaten/kota prioritas dan tingkat kemiskinan ekstremnya di kisaran 2,3%-3% dan di 2024 tingkat kemiskinan ekstrem adalah 0%,” ujarnya.
(ZBP)