BIMATA.ID, Jakarta- Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan, penanganan kasus COVID-19 di Indonesia cukup terkendali menjelang akhir tahun. Mempertahankan kondisi ini sekaligus meningkatkannya pada tahapan selanjutnya tentu diperlukan. Untuk itu, pemerintah mulai menyusun rencana menuju tahapan perkembangan kasus yang lebih terkendali, yaitu status endemi.
Namun, transisi menuju endemi dapat sewaktu-waktu terhambat akibat lonjakan kasus yang kembali terjadi. Jadi, persiapan dalam menghindari lonjakan kasus pada libur Natal dan Tahun Baru sangatlah penting diperhatikan.
Upaya pemerintah merealisasikan target menuju endemi tentunya memerlukan kerjasama berbagai elemen masyarakat. Salah satu hal yang perlu dipahami adalah edukasi masyarakat tentang perbedaan status endemi, pandemi, hingga epidemi.
Untuk mencapai tahapan endemi COVID-19, pemerintah melakukan berbagai upaya yang tentunya memerlukan kerjasama berbagai elemen masyarakat. Dengan kerjasama semua pihak, target Indonesia menuju endemi tentunya dapat terealisasi.
Berikut beberapa upaya pemerintah merelisasikan target menuju endemi:
1. Penetapan indikator endemi secara luas atau percakupan daerah dilakukan oleh pemerintah dan berkonsultasi dengan pakar.
2. Pemantauan kasus melalui surveilans kasus dan genomik COVID-19 secara konsisten.
3. Terus menekan angka kasus berat dan kematian menjadi angka kesembuhan yang tinggi melalui upaya vaksinasi, perawatan, serta pengobatan kasus yang berkualitas.
4. Menjaga laju penularan tetap dalam kondisi rendah dan terkendali melalui upaya testing dan tracing, penyesuaian aktivitas masyarakat yang aman dan produktif, serta mobilitasnya.
Salah satu tantangan Indonesia dalam merealisasikan target endemi ini datang di akhir tahun, yaitu pada hari libur Natal dan Tahun Baru. Berbagai strategi telah direncanakan dan diputuskan untuk menghindari lonjakan ketiga kasus COVID-19 di Indonesia.
(ZBP)
